Lalu diciptakan pula saluran atau jalan di samping pernafasan, ada yang turun dan ada pula yang naik, sementara keduanya tidak bertemu padahal jaraknya sangat dekat. Kemudian dibuat saluran dan jalan uang mengantarkan makanan itu ke lambung, di situlah tempat berkumpulnya makanan. Lambung memiliki dua pintu, pintu bagian atas tempat masuk makanan dan pintu di bawah tempat keluarnya. Pintu bagian atas lebih besar daripada pintu bagian bawah, sebab pintu atas berfungsi sebagai tempat masuk atau pemasukan, sementara pintu bawah adalah tempat keluar atau pengeluaran, yakni mengeluarkan benda-benda yang membawa mudharat. Pintu bawah selalu tertutup agar makanan dapat tertampung di situ setelah selesai dilumat. Pintu itu baru terbuka apabila sudah terdesak untuk dikeluarkan. Pintu bawah disebut juga sebagai juru pintu, sementara pintu atas disebut juga mulut lambung.
Makanan turun ke dalam lambung dalam bentuk padat dan apabila telah sampai di lambung akan mencair dan melebur. Lambung itu dikelilingi oleh hawa panas di bagian dalam dan bagian luarnya, bahkan kadang kala melebihi panasnya api. Makanan akan dimatangkan di situ sebagaimana dimatangkan di atas tungku api. Oleh sebab itu, akan mencairlah makanan atau benda yang padat dan keras seperti batu kecil atau lainnya hingga menjadi cair.
Apabila telah mencair maka saripatinya akan naik ke atas, sementara kotoran akan turun ke bawah. Dari lambung ini menjulur urat yang bersambungan dengan seluruh badan untuk mengirimkan saripati makanan tersebut setiap anggota tubuh sesuai dengan kapasitas penerimaannya. Lalu saripati yang paling halus dan paling ringan disalurkan kepada ruh. Saripati yang disalurkan ke penglihatan akan menjadi alat melihat, yang disalurkan ke pendengaran akan menjadi alat mendengar dan yang disalurkan ke penciuman akan menjadi alat cium. Demikian pula disalurkan ke seluruh alat panca indera sesuai dengan fungsi masing-masing. Saripati itu merupakan inti dari makanan yang diolah dalam lambung.
Kemudian saripati makanan itu disalurkan k eotak sesuai dengan kapasitas dan daya tampungnya. Lalu selebihnya akan disalurkan ke bagian tubuh lainnya melalui saluran masing-masing sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Saripati makanan itu disalurkan ke tulang, bulu dan kuku untuk pertumbuhan dan perlindungannya. Makanan itu masuk ke lambung melalui saluran-saluran dan disalurkan ke bagian tubuh melalui saluran juga. Ada yang masuk dan ada pula yang disalurkan. Sungguh terdapat hikmah yang sangat agung dan nikmat yang amat besar di balik itu semua.
Berhubung makanan itu setelah diproses dalam lambung akan berubah menjadi darah, cairan hitam, cairan kuning dan lender, maka merupakan hikmah ilahi adalah Allah menciptakan bagi masing-masing cairan di atas tempat khusus. Cairan yang disalurkan ke anggota tubuh adalah cairan yang paling sempurna. Allah jadikan empedu sebagai tempat cairan yang berwarna kuning, limpa sebagai tempat cairan yang berwarna hitam, sementara jantung menjadi tempat cairan yang paling baik, yaitu darah. Darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh bagian tubuh dari satu urat yang bercabang menjadi banyak saluran, lalu disalurkan ke permukaan kulit, urat syaraf, tulang dan otot sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota.
Kemudian jika Anda lihat kekuatan lahir ataupun batin masing-masing anggota tubuh yang saling berbeda bentuk maupun fungsinya, niscaya Anda akan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Misalnya kekuatan pendengaran, penglihatan, penciuman, perasa, peraba, perasaan cinta, benci, suka, marah dan kekuatan lain yang berkaitan dengan alat berpikir dan alat-alat berkehendak. Demikianlah kekuatan yang dihasilkan dari saripati makanan, bagaikan kekuatan yang menggerakkan, mengukuhkan dan mendorongnya beraktifitas setelah seluruh anggota tubuh mengambil bagiannya. Dan masih banyak lagi keajaiban lain baik yang lahir maupun batin
(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)