Ahad, 31 Oktober 2010

Hikmah Penciptaan Perut dan Lambung

Apabila seorang hamba memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya dan tempat berdiamnya makanan dalam tubuh dan tempat keluarnya, niscaya ia akan mendapat banyak pelajaran dan menyaksikan banyak perkara yang menakjubkan! Allah telah menjadikannya sebagai alat untuk masuk makanan ke dalamnya kemudian dilengkapi pula dengan alat pemutus dan penghancur untuk melumat makanan kemudian dibantu lagi dengan cairan yang menghaluskannya.

Lalu diciptakan pula saluran atau jalan di samping pernafasan, ada yang turun dan ada pula yang naik, sementara keduanya tidak bertemu padahal jaraknya sangat dekat. Kemudian dibuat saluran dan jalan uang mengantarkan makanan itu ke lambung, di situlah tempat berkumpulnya makanan. Lambung memiliki dua pintu, pintu bagian atas tempat masuk makanan dan pintu di bawah tempat keluarnya. Pintu bagian atas lebih besar daripada pintu bagian bawah, sebab pintu atas berfungsi sebagai tempat masuk atau pemasukan, sementara pintu bawah adalah tempat keluar atau pengeluaran, yakni mengeluarkan benda-benda yang membawa mudharat. Pintu bawah selalu tertutup agar makanan dapat tertampung di situ setelah selesai dilumat. Pintu itu baru terbuka apabila sudah terdesak untuk dikeluarkan. Pintu bawah disebut juga sebagai juru pintu, sementara pintu atas disebut juga mulut lambung.

Makanan turun ke dalam lambung dalam bentuk padat dan apabila telah sampai di lambung akan mencair dan melebur. Lambung itu dikelilingi oleh hawa panas di bagian dalam dan bagian luarnya, bahkan kadang kala melebihi panasnya api. Makanan akan dimatangkan di situ sebagaimana dimatangkan di atas tungku api. Oleh sebab itu, akan mencairlah makanan atau benda yang padat dan keras seperti batu kecil atau lainnya hingga menjadi cair.

Apabila telah mencair maka saripatinya akan naik ke atas, sementara kotoran akan turun ke bawah. Dari lambung ini menjulur urat yang bersambungan dengan seluruh badan untuk mengirimkan saripati makanan tersebut setiap anggota tubuh sesuai dengan kapasitas penerimaannya. Lalu saripati yang paling halus dan paling ringan disalurkan kepada ruh. Saripati yang disalurkan ke penglihatan akan menjadi alat melihat, yang disalurkan ke pendengaran akan menjadi alat mendengar dan yang disalurkan ke penciuman akan menjadi alat cium. Demikian pula disalurkan ke seluruh alat panca indera sesuai dengan fungsi masing-masing. Saripati itu merupakan inti dari makanan yang diolah dalam lambung.

Kemudian saripati makanan itu disalurkan k eotak sesuai dengan kapasitas dan daya tampungnya. Lalu selebihnya akan disalurkan ke bagian tubuh lainnya melalui saluran masing-masing sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Saripati makanan itu disalurkan ke tulang, bulu dan kuku untuk pertumbuhan dan perlindungannya. Makanan itu masuk ke lambung melalui saluran-saluran dan disalurkan ke bagian tubuh melalui saluran juga. Ada yang masuk dan ada pula yang disalurkan. Sungguh terdapat hikmah yang sangat agung dan nikmat yang amat besar di balik itu semua.

Berhubung makanan itu setelah diproses dalam lambung akan berubah menjadi darah, cairan hitam, cairan kuning dan lender, maka merupakan hikmah ilahi adalah Allah menciptakan bagi masing-masing cairan di atas tempat khusus. Cairan yang disalurkan ke anggota tubuh adalah cairan yang paling sempurna. Allah jadikan empedu sebagai tempat cairan yang berwarna kuning, limpa sebagai tempat cairan yang berwarna hitam, sementara jantung menjadi tempat cairan yang paling baik, yaitu darah. Darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh bagian tubuh dari satu urat yang bercabang menjadi banyak saluran, lalu disalurkan ke permukaan kulit, urat syaraf, tulang dan otot sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota.

Kemudian jika Anda lihat kekuatan lahir ataupun batin masing-masing anggota tubuh yang saling berbeda bentuk maupun fungsinya, niscaya Anda akan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Misalnya kekuatan pendengaran, penglihatan, penciuman, perasa, peraba, perasaan cinta, benci, suka, marah dan kekuatan lain yang berkaitan dengan alat berpikir dan alat-alat berkehendak. Demikianlah kekuatan yang dihasilkan dari saripati makanan, bagaikan kekuatan yang menggerakkan, mengukuhkan dan mendorongnya beraktifitas setelah seluruh anggota tubuh mengambil bagiannya. Dan masih banyak lagi keajaiban lain baik yang lahir maupun batin

(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Hikmah Penciptaan Otak

Otak memiliki tabiat yang dingin. Kemudian diperselisihkan mengenai hikmah di balik itu. Sebagian orang mengatakan bahwa otak sengaja dibuat dingin agar dapat mendinginkan panas yang ada dalam hati dan mengembalikannya apabila terlewat kepada batasnya. Pendapat ini dibantah oleh sebagian lainnya, mereka berkata, "Jika demikian halnya, seharusnya otak tidak boleh diletakkan jauh dari hati, bahkan seharusnya otak membungkus hati sebagaimana halnya paru-paru, atau minimal dekat dengannya di dalam dada agar dapat menurunkan panasnya hati."

Namun pernyataan ini dibantah lagi oleh golongan yang pertama, mereka berkata, "Jauhnya otak dari hati tidaklah meniadakan hikmah yang telah kami sebutkan tadi. Sebab, sekiranya otak diletakkan dekat dengan hati, tentu kekuatan panas yang dikeluarkan oleh hati akan mendominasi otak. Oleh karena itu, letak keduanya sengaja dibuat berjauhan agar tidak saling merusak, dan keduanya bisa saling menyelaraskan dengan tabiatnya masing-masing. Berbeda dengan paru-paru yang memang dibuat khusus untuk mendinginkan hati, bukan untuk meredam panasnya hati."

Sementara itu, kelompok yang lainnya memilih jalan tengah, mereka berkata, "Sebenarnya otak itu panas, akan tetapi ia memiliki tabiat yang tenang. Di dalam otak ada pendingin khusus. Sebab otak merupakan alat berpikir, dan alat berpikir ini butuh tempat yang tenang, tentram, bersih dari kotoran dan najis, jauh dari kebisingan dan hiruk-pikuk. Oleh sebab itu pula, kejituan berpikir, mengingat, dan menelurkan ide-ide yang benar hanya dapat diperoleh dengan ketenangan badan, ketenangan tindakan, dan sedikitnya kebisingan dan kegaduhan. Tugas ini tidak mungkin dilakukan oleh hati. Sementara otak sangat tepat untuk mengembannya."

Oleh sebab itu, ide-ide cemerlang biasanya dapat ditemukan pada malam hari atau di tempat-tempat sepi. Dan ide itu akan rusak saat api syahwat dan kemarahan membara atau pada saat kesedihan yang sangat mendalam, keletihan karena aktifitas badan dan pikiran yang berat.

Pembahasan ini tentu berkaitan dengan pembahasan lain, yaitu pembahasan tentang apakah panca indera dan akal bersumber dari hati dan otak? Sebagian orang mengatakan bahwa semua aktifitas pusatnya adalah hati dan akan selalu terkait dengannya. Antara hati dan panca indera terdapat beberapa celah dan jalur. Setiap anggota panca indera pasti memiliki hubungan langsung dengan hati, baik dihubungkan dengan syaraf atau dengan yang lainnya. Urat syaraf ini keluar berhilir dari hati dan bermuara kepada seluruh tubuh, termasuk di antaranya panca indera tersebut.

Mereka berkata, "Apabila mata melihat sesuatu, maka ia akan mengirim pesan tersebut melalui urat syaraf ke hati, sebab urat syaraf ini berhubungan langsung dengan hati. Demikian pula halnya alat panca indera yang lainnya." Kemudian yang menjadi pertanyaan, apa sebabnya setiap anggota tubuh yang memiliki karakter yang berbeda harus dibantu dengan beberapa alat panca indera yang beraneka ragam, sementara karakter panca indera itu sendiri berbeda? Kekuatannya juga berbeda satu sama lainnya.

Mereka memberi jawaban bahwa seluruh urat syaraf yang berada di dalam badan pasti berhubungan dengan hati, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka mengatakan bahwa dari hati tersebut dialirkan melalui urat syaraf dan aliran darah kekuatan kepada mata untuk mempergunakan alat penglihatan, kepada telinga untuk mendengar, kepada kulit untuk merasa, dan kepada setiap anggota tubuh lainnya, hati mengalirkan kekuatan untuk menjaga setiap anggota tubuh tersebut. Hati merupakan unsur pembentuk anggota tubuh, alat panca indera, dan kekuatan.

Oleh sebab itulah, menurut pendapat yang benar, hati merupakan anggota tubuh yang pertama kali dibentuk. Tidak diragukan lagi, kekuatan berpikir bersumber dari hati. Meskipun ada sekelompok orang yang berpendapat bahwa sumbernya adalah akal yang ada di kepala, namun yang benar adalah sumber dan pusatnya adalah di hati, sementara cabangnya ada di kepala. Allah telah mengisyaratkan hal tersebut dalam firmanNya, "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengannya mereka dapat memahami?" (QS. Al-Hajj : 46).

Dalam ayat lain, Allah berfirman, "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati." (QS. Qaaf : 37). Yang dimaksud hati di sini bukanlah gumpalan daging yang dimiliki oleh setiap hewan, mamun yang dimaksud adalah akal pikiran.

Kelompok lainnya berpendapat lain, mereka mengatakan bahwa pusat alat panca indera adalah otak. Mereka mengingkari adanya hubungan antara hati dengan mata, telinga, dan hidung melalui urat syaraf dan aliran darah. Mereka mengatakan bahwa pendapat seperti itu merupakan kebohongan yang tidak sesuai dengan anatomi manusia itu sendiri!

Yang benar adalah pendapat pertengahan antara dua kelompok di atas, yaitu hati merupakan sumber kekuatan bagi alat panca indera tersebut. Kekuatan ini adalah kekuatan maknawi yang tidak butuh urat syaraf tertentu untuk membawanya kepada alat panca indera tersebut. Karena kekuatan tersebut sampai kepada alat panca indera dan anggota tubuh lainnya hanya bergantung kepada kesiapannya menerima sinyal dari hati. Dan sinyal hati itu tidak akan dialirkan melalui urat syaraf maupun aliran darah.

Dengan demikian, selesailah segala kerancuan dalam permasalahan yang banyak dibicarakan dan dipersoalkan ini. Wallahu a'lam bish shawab, hanya Allah-lah yang kuasa memberi taufik kepada kebenaran.

Kemudian, seandainya Anda melihat otak dan meneliti komposisinya, niscaya Anda akan menyaksikan suatu perkara yang menakjubkan. Anda akan melihat suatu komposisi yang membuat akal terheran. Otak dibungkus oleh selaput-selaput dan penutup yang saling bertumpang tindih untuk menjaganya dari kegoncangan. Kemudian dibungkus dengan tulang kepala seperti topi baja dan helm yang berfungsi untuk menjaganya dari benturan, kejatuhan, dan pukulan.

Pelindung tersebut akan menahannya seperti halnya topi baja melindungi kepala dalam pertempuran. Kemudian tulang tersebut dibungkus dengan kulit untuk melindungi tulang tersebut agar tidak terkena gangguan. Kemudian kulit tersebut dihiasi dengan rambut yang lebat untuk menjaganya dan menutupinya dari cuaca panas dan dingin dan dari berbagai gangguan, dan juga berfungsi sebagai keindahan dan perhiasan.

Tanyakanlah kepada ahli ta'thil (para pengingkar sifat Allah dan juga orang atheis dan sekuler, pen), "Siapakah yang melindungi otak seperti ini? Dan siapakah yang telah menetapkannya? Dalam ruangan ini (otak) tersimpan berbagai jenis manfaat, kekuatan, dan keajaiban lainnya. Kemudian ruangan ini ditutup dengan rapi dan dijaga sedemikian sempurna. Allah telah menjaganya dengan baik dan menjadikannya sebagai pusat pergerakan alat perasa dan panca indera. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta."

Kemudian Ibnul Qayyim rahimahullah melanjutkan lagi perkataannya, "Tujuan membeberkan hal ini semua hanyalah untuk mengingatkan tentang adanya hikmah pada penciptaan manusia. Meski sebenarnya hikmah di balik itu terlalu besar untuk diungkap oleh akal dan kata-kata."

Referensi : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq.
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Hikmah Penciptaan Hati

Hati merupakan penguasa yang mengatur seluruh anggota tubuh dan yang melayaninya. Posisinya tepat berada di tengah. Hati merupakan anggota tubuh yang paling mulia. Kehidupan manusia hanya dapat berjalan baik dengannya. Hati merupakan sumber kehidupan ruhani dan gejolak jiwa. Hati juga merupakan pusat akal, ilmu, keteguhan, keberanian, kemuliaan, kesabaran, ketabahan, cinta, keinginan, ridha, kemarahan, dan seluruh sifat-sifat yang sempurna lainnya.

Semua anggota tubuh yang lahir maupun yang batin berikut kekuatannya merupakan salah satu pasukannya. Mata adalah penuntun dan pemandunya. Dengan mata, ia dapat menyingkap apa yang dilihatnya. Jika ia melihat sesuatu, maka hati akan menggerakkan tubuh kepadanya. Karena demikian erat hubungan antara mata dan hati, maka apabila ada sesuatu yang tertanam dalam hati, akan tampak pada mata. Mata merupakan cermin yang menerjemahkan apa yang ada dalam hati, sebagaimana lidah merupakan penerjemah yang mengungkapkan apa yang didengar oleh telinga.

Allah sering menyebut ketiga perkara tersebut dalam kitabNya. Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra' : 36).

Allah juga berfirman, "Dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati." (QS. Al-Ahqaf : 26).

Allah juga berfirman, "Mereka tuli, bisu, dan buta. Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Al-Baqarah : 18).

Demikian pula Allah menggabungkan antara hati dan penglihatan, "Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka." (QS. Al-An'am : 110).

Allah juga berfirman tentang Rasulullah SAW, "Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya." (QS. An-Najm : 11).

Kemudian Allah berfirman, "Penglihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya." (QS. An-Najm : 17).

Demikian pula telinga, berfungsi sebagai utusan yang menyampaikan berita ke hati. Lidah sebagai penerjemahnya. Jadi, seluruh anggota tubuh merupakan khadim (pembantu) dan pasukan bagi hati.

Rasulullah SAW bersabda, "Ketahuilah bahwa di dalam jasad ada sekerat daging. Jika sekerat daging itu baik, maka akan baik pula seluruh tubuh. Jika sekerat daging itu rusak, maka akan rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa sekerat daging itu adalah hati!" (HR. Bukhari dan Muslim).

Abu Hurairah RA berkata, "Hati adalah raja, sementara anggota tubuh lainnya adalah tentaranya. Jika raja itu baik, maka akan baik tentaranya. Jika buruk, maka akan buruk pula tentaranya. Lalu Allah menciptakan paru-paru sebagai alat pendinginnya. Sebab hati adalah anggota tubuh yang paling panas, bahkan ia merupakan sumber panas."

Sumber : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq.
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Hikmah Penciptaan Tulang, Persendian, dan Otot

Cuba Anda perhatikan bagaimana Allah membungkus tulang-belulang yang panjang dan lebar itu, misalnya tulang punggung dan tulang kepala, dengan daging yang sesuai menurut bentuknya. Tulang-tulang yang kecil dibungkus dengan daging yang sesuai menurut bentuknya, misalnya tulang jari.

Demikian pula halnya dengan tulang lengan atas dan lengan bawah, yang terkomposisi dari 360 tulang dan 248 persendian dan tulang kecil lainnya yang terletak di antara persendian. Sekiranya bertambah satu tulang saja, niscaya akan membawa mudharat bagi manusia dan butuh dihilangkan atau dikeluarkan. Sekiranya kurang satu tulang saja, niscaya akan menyebabkan cacat dan perlu di-gips.

Para dokter meneliti tulang-belulang tersebut dan kaifiyat penyambungannya untuk dapat mengetahui cara pengobatannya. Sementara orang arif memperhatikan tulang-belulang tersebut untuk menjadikannya sebagai bukti keagungan Allah SWT yang telah membuat dan menciptakannya dengan hikmah, ilmu, dan kemahalembutanNya. Sungguh sangat berbeda cara pandang seorang dokter dengan seorang arif.

Kemudian Allah merangkai anggota-anggota tubuh tersebut dengan urat-urat yang memadukan seluruhnya bagaikan tali-tali yang saling mengikat dan menjaganya. Jumlahnya mencapai 529 urat. Tiap-tiap urat berbeda tebal dan tipisnya, panjang dan pendeknya, lurus dan bengkoknya, sesuai dengan tempat dan letaknya. Allah SWT menciptakan 29 pengikat untuk menggerakkan mata, untuk membuka, menutup, dan menggunakannya untuk melihat. Sekiranya berkurang satu urat saja, niscaya akan lumpuh fungsi mata.

Demikian pula halnya dengan anggota-anggota tubuh yang lain. Tiap-tiap anggota tubuh itu dilengkapi dengan ikatan-ikatan pengikat sebagai alat untuk bergerak dan beraktifitas. Semua itu merupakan ciptaan Allah Yang Mahabijaksana, Yang Mahaperkasa, lagi Maha Mengetahui. Dia menciptakannya dari setetes air mani yang hina. Sungguh celaka orang-orang yang mendustakan dan menentangNya.

Di antara keajaiban makhluk ciptaan Allah SWT adalah tiga rongga yang saling topang-menopang. Satu rongga berada di bagian depan kepala, satu rongga lagi di bagian tengah, dan satu rongga lainnya berada di bagian belakang kepala. Lalu Allah menciptakan kemampuan yang sangat menakjubkan bagi rongga ini, yaitu sebagai alat mengingat, alat berpikir, dan alat memahami.

Salah satu keajaiban makhluk ciptaan Ilahi adalah alat-alat dalam tubuh yang terlindungi dari pandangan mata, seperti hati, jantung, ginjal, paru-paru, usus, kandung kemih, dan seluruh alat-alat tubuh yang berada di dalam perut yang sangat menakjubkan dan memiliki kekuatan serta fungsi yang berbeda-beda.

Referensi : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq.
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

HikMaH PenCipTaaN dua Tangan

Allah menciptakan sepasang tangan sebagai alat dan senjata bagi manusia serta sebagai modal baginya dalam kehidupan ini. Allah memanjangkan keduanya sehingga dapat meraih bagian tubuhnya yang mana pun. Lalu Allah membuat lebar telapak tangan agar ia dapat menggenggam dan menghamparkan. Allah melengkapinya dengan lima jari. Masing-masing jari diberi tiga ruas, sedangkan jempol hanya dua ruas.

Allah menempatkan jempol di satu sisi dan keempat jari lainnya di sisi lainnya agar jempol dapat meraih seluruh jari lainnya. Jari-jari tersebut ditempatkan pada tempat yang layak digunakan untuk memegang, menggenggam, menghamparkan, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan. Sekiranya seluruh umat manusia dahulu dan sekarang berkumpul untuk memikirkan penempatan jari-jemari selain tempat yang telah ditetapkan Allah, niscaya mereka tidak akan menemukan tempat lain yang lebih sesuai untuknya.

Mahasuci Allah, sekiranya Dia berkehendak menjadikan semua jari itu sama rata tanpa ruas seperti pedang, niscaya manusia tidak akan dapat melakukan berbagai aktifitas, pekerjaan, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Diciptakannya ruas-ruas bagi jari, membuat manusia dapat melakukan apa yang diinginkannya. Jika ia genggam, maka bisa sebagai alat cengkeram dan alat pukul. Jika ia hampar sedikit dan genggam sedikit, maka bisa menjadi alat penampung dan penciduk untuk menerima dan memegang sesuatu yang diberikan kepadanya.

Kemudian Allah menghiasinya dengan kuku di ujung jari-jemari yang berfungsi sebagai hiasan, tiang penyangga, dan pelindungnya. Dengan kuku tersebut, ia dapat memungut benda-benda yang kecil yang tidak dapat dipungut oleh ruas jari. Dan kuku juga berfungsi sebagai senjata bagi hewan dan burung, sebagai alat untuk mengais rejeki mereka. Manusia dapat menggaruk badannya dengan kuku bila dibutuhkan.

Kuku yang merupakan anggota tubuh yang kecil dan dipandang remeh, sekiranya tubuh manusia tidak dilengkapi dengannya kemudian ia butuh menggaruk badannya, niscaya tidak ada anggota tubuh lainnya yang dapat menggantikan fungsi kuku dalam hal ini. Kemudian tangan menuntunnya ke tempat yang gatal hingga dapat dicapai oleh kuku, meskipun saat tidur atau tanpa disadari tanpa harus diminta. Sekiranya ia meminta bantuan kepada orang lain untuk menggaruknya, niscaya tidak akan dapat dengan mudah mencapai tempat yang gatal, pasti ia kesulitan menemukan tempat yang gatal itu!

Kemudian, coba perhatikan hikmah dimatikannya rasa dari kuku-kuku tersebut. Sebabnya, kuku itu akan memanjang dan butuh dipotong atau dipendekkan. Sekiranya diberi rasa, niscaya akan mengalami dua kesulitan. Pertama, ia terpaksa memanjangkannya sehingga menjadi buruk dan berat baginya. Kedua, ia harus memotongnya dengan merasakan sakit dan pedih yang luar biasa.

Kemudian, coba perhatikan leher yang menjadi penyangga kepala. Terkomposisi dari tujuh tulang yang berongga dan bulat. Kemudian menyusunnya sedemikian rupa, masing-masing tulang disusun secara rapi dan kokoh, sehingga seolah menjadi satu kesatuan. Kemudian leher tersebut disambungkan ke punggung dan dada. Kemudian punggung disambung dari atas sampai ke bawah dengan tulang-tulang punggung sebanyak 24 tulang yang saling tersambung satu sama lain.

Itulah pusat seluruh otot dan uratnya yang apabila tidak diikat dengannya, niscaya otot dan urat tersebut pasti terurai dan tercerai-berai. Kemudian tulang-tulang tersebut disambung satu dengan lainnya sehingga tulang punggung tersambung dengan tulang dada, tulang bahu tersambung dengan tulang lengan atas, tulang lengan atas tersambung dengan tulang lengan bawah (tulang hasta), tulang hasta tersambung dengan tulang pergelangan tangan dan tulang jari.

Referensi : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq.
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Sabtu, 30 Oktober 2010

NoTa UnTuK Diri.....Tubuh pom xsimpati pada diri sendiri

Pada satu hari, ada seorang pendakwah yang rasa sangat letih dan ingin sekali mengurangkan beberapa kerja-kerja dakwah yang telah diamanahkan kepadanya kerana bosan dan letih dengan sikap dan karenah sesetengah pendakwah disekelilingnya.

Namun, Tuhan telah menemukan "Nota kepada Diri" untuk beliau memikirkan bahawa pada hari perhitungan nanti, "Tubuh pun tidak akan bersimpati pada diri sendiri". Dan dia pun terfikir, "Adakah segala alasan yang aku berikan ini nanti cukup untuk aku menyelamatkan diri dihadapan Tuhan nanti. Sedangkan tubuhku sendiri pun tidak akan mampu memihak kepada aku lagi. Sudah pasti segala yang aku lakukan. Juga setiap alasan yang aku ucapkan, akan didedahkan kepada Tuhanku oleh setiap anggota tubuhku nanti. Aku pasti tidak boleh melakukan sebarang penafian lagi kerana mulut ku akan dikunci"

Firman Allah swt dalam surah Yaasin ayat 65 yang bermaksud, "Pada hari itu (Hari Kiamat), Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yang dilakukan oleh mereka dahulu"

Betapa beruntungnya tubuh yang digunakan sepenuhnya untuk menegakkan syariat Allah di atas muka bumi ini, tubuh yang digunakan sepenuhnya untuk mendapat mendapat keredhaan dan rahmat daripada Allah semata-mata. Apalah nasib tubuh yang sering dimanja-manjakan.

Dan pendakwah itupun bertanya pada dirinya, "Adakah alasan ku ini sudah cukup kukuh untuk aku jadikan sebagai alasan apabila berada dihadapan Tuhanku kelak. Adakah aku telah cukup berusaha.... "

Lalu Nota Kepada Diri pun dibaca lagi dan lagi..."sesungguhny a tubuh pun tidak simpati pada diri pada hari perhitungan nanti. Tubuhku hanya akan berkata yang benar sebenar-benarnya dihadapan Tuhanku..... "
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Dosa KeCiL BoLeH MenJaDi DoSa BeSar pabila....



بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Berkata Imam Ghazali رضي الله عه didalam Ihya Ulumuddin ;

Dosa kecil boleh menjadi dosa besar dengan beberapa sebab diantaranya :


Pertama : Melakukan dosa tersebut terus menerus.

Sebab itu dikatakan bukanlah namanya dosa kecil jika lakukannya dengan terus menerus dan bukanlah dikira dosa besar lagi sesudah dipohon keampunan.


Kedua : Memandang ringan terhadap dosa tersebut.

Sebab setiap dosa yang dipandang besar dan berat oleh seorang hamba menjadi kecil di sisi Allah Ta’ala. Menganggap suatu dosa itu sebagai satu perkara yang besar timbulnya dari hati yang kurang senang dan benci terhadap dosa itu. Perasaan semacam ini akan menahan orang itu dari melakukan dosa yang sama pada kali keduanya, sebab dirasakan terlalu berat untuk ditanggung.

Orang yang memandang enteng terhadap suatu dosa yang dialkukakannya itu, justru telah biasa dengan dosa itu , sehingga kesan dosa tersebut telah melekat dihatinya.

Ada yang meriwayatkan orang Mu’min memandang dosanya seperti gunung di atas kepalanya yang pada bila2 masa saja akan menimpanya. Sedangkan orang munafiq pula memandang dosanya seperti seekor lalat yang menghinggap di batang hidungnya, lalu diusirnya.



Ketiga : Gembira dan senang ketika melakukan dosa tersebut.

Setiap kali ia merasakan sedap dan lazat ketika melakukan dosa kecil, maka akan menjadi besarlah dosanya dan berat pula akibatnya, sehingga meninggalkan kesan yang hitam dalam hati pelakunya.



Ke Empat : Memandang remeh apabila Allah Ta’ala menutupi dosanya.

Ia menganggap penyantunan Allah dan penagguhanNya itu sesia belaka, padahal yang sebenarnya penangguhan itu tidak lain, melainkan kerana Allah sangat Murka terhadapnya, lantaran itu dia membiarkannya bertambah dosa.

Manakala orang yang melakukan dosa itu mengira bahawa Allah Ta’ala telah membiarkannnya kerana InayahNya, sebab didapati dirinya terlepas dari balasan Allah, padahal dia terus menerus meklakukan ma’siat. Orang ini adalah terkeliru kerana bodoh disebabkan sifat ghurur yang telah menguasainya.



Ke Lima : Bermegah (dengan menyebut2) melakukan dosa!


Dia bermegah diri kerana melakukan sesuatu ma’siat, iaitu dengan menyebut-nyebutnya kepada orang lain, atau dia membuatnya terang-terangan dihadapan orang ramai tanpa segan silu lagi.

Inilah suatu jenayah yang berat atas diri sendiri sebab dosa yang telah di ututp oleh Allah ta’ala, lalu dibukakannya suapaya orang dapat menyaksikannya, sehingga yang demikian itu akan menarik minat orang lain yang mendengar, atau melihatnya untuk melakukan pula kejahatan yang sama.

Andaikata orang yang mendengar turut melakukan dosa yang sama dan yang melihat pun ikut membuat kejahatan itu pula, maka akan bertambah la dua jenayah lagi terhadap jenayah yang pertama tadi.

Kini dosanya telah menjadi tiga, yang mana keadaannya menjadi lebih buruk lagi.

Andaikata tujuan menunjuk2 ma’siat yang dilakukannya itu ialah untuk menggalakkan orang lain supaya melakukan yang sama, maka menjadilah ia jenayah yang keempat.

Dengan itu dosa yang memang telah buruk itu akan menjadi lebih buruk lagi.



Ke Enam : Orang Alim (pemimpin agama) melakukan dosa terang2an


Jika orang yang membuat dosa itu seorang alim yang mempunyai pengikut yang ramai dan perbuatannya itu akan diikuti pula oleh orang lain. Dengan sebab itu, maka dosa kecil yang ia lakukan itu menjadi besar pula[/b][/u].


Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم

“Sesiapa yang menganjurkan suatu perbuatan yang buruk (jahat), maka ia akan menaggung dosanya dan dosa orang2 yang mengikutinya, tiada terkurang walau sedikitpun dari dosa2 mereka itu.”


Sebagaimana dosa si alim itu akan berganda2, jika orang lain mengikut jejak langkah dosa itu, Begitu juga pahalanya akan berganda2 pula, jika orang lain mengikut amalan baik yang dianjurkan olehnya.



Ya Allah Ya Tuhan Kami ! Peliharalah kami dari terjerumus kedalam penderhakaan kepada Engkau! Ampunilah sekalian dosa kami ; besar maupun kecil, zahir maupun batin! Sesungguhnya Engkau Tuhan Yang Maha Melindungi hamba2Mu!


Wallahu A’lam
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

TaZkiRaH BuAt WaNiTa



Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :“Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya).


Hadits ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tentang penduduk Syurga yang majoritinya adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka yang majoriti penduduknya adalah wanita. Tetapi hadith ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang menghantarkan mereka ke dalam neraka dan menjadi majoriti penduduknya, namun disebutkan dalam hadith lainnya.


Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya melakukan solat gerhana padanya dengan solat yang panjang , baginda Shalallahu ‘alaihi wassalam melihat Syurga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka maka beliau bersabda kepada para sahabatnya radliyallahu 'anhum : “ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita". Sahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam?” Baginda Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab : “Kerana kekufuran mereka.” Kemudian ditanyai lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Baginda menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) nescaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma)


Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Sesungguhnya penduduk syurga yang paling sedikit adalah wanita.” (HR. Muslim dan Ahmad)


Imam Qurthubi rahimahullah mengulas hadits di atas dengan pernyataannya : “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Syurga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat kerana kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.


Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum lelaki dari akhirat disebabkan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tadzkirah halaman 369).


Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam : “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam :“Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya (tanpa sebab) maka haram baginya wangi Surga.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi serta selain keduanya. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 85)

Baginda rasulullah juga bersabda : “Bersedeqahlah kalian! Kerana kebanyakkan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, diapun bertanya : “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Kerana kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!” (HR. Bukhari) .

Rasulullah bersabda yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim dari sahabat Abu Said Al Khudri, baginda bersabda: “Hati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa Bani Israel adalah wanita”.

Pada riwayat lain dalam Sahih Muslim dari Sahabat Jabir Rasulullah mengisyaratkan dengan sabdanya: ”Sesungguhnya wanita menghadap dalam bentuk syaitan, dan membelakangi dalam bentuk syaitan.”

“Wahai bani Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu bapa kamu dari syurga, dia menanggalkan dari keduanya pakaian mereka untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al A’raaf: 27 ).


“Barang siapa yang mengerjakan amalan soleh, baik lelaki mahupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik …”(Q.S. An Nahl: 97)
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

AnTaRa LeLaKi DaN WaNiTa

AKU, KAU BERBEZA...AKU, KAU ISTIMEWA...


LELAKI

Lelaki bujang kena tanggung dosa sendiri apabila sudah baligh manakala dosa gadis bujang ditanggung oleh bapanya.

Lelaki berkahwin kena tanggung dosa sendiri, dosa isteri, dosa anak perempuan yang belum berkahwin (yg ada anak pompuan ramai kena ingat ni....pastikan anak solat, tutup aurat, etc) dan dosa anak lelaki yang belum baligh.


BERATKAN?

Hukum menjelaskan anak lelaki kena bertanggung jawab ke atas ibunya dan sekiranya dia tidak menjalankan tanggung jawabnya maka dosa baginya terutama anak lelaki yang tua, manakala perempuan tidak, perempuan hanya perlu taat kepada suaminya. Isteri berbuat baik pahala dapat kepadanya kalau buat tak baik dosanya ditanggung oleh suaminya. BERATKAN??

Suami kena bagi nafkah pada isteri, ini wajib tapi isteri tidak. Walaupun begitu isteri boleh membantu. Haram bagi suami bertanya pendapatan isteri lebih-lebih lagi menggunakan pendapatan isteri tanpa izin.

Banyak lagi lelaki lebih-lebih lagi yang bergelar suami perlu tanggung. Kalau nak dibayangkan beratnya dosa-dosa yang ditanggungnya seperti gunung dengan semut. Itu sebabnya mengikut kajian nyawa orang perempuan lebih panjang daripada lelaki. Lelaki mati cepat kerana tak larat dengan beratnya dosa-dosa yang ditanggung (ikut kajian laa...jangan percaya sangat)

Tetapi orang lelaki ada keistimewaannya yang dianugerah oleh Allah SWT. Ini orang lelaki kena tahu, kalau tak tahu kena jadi perempuan. Begitulah kira-kiranya.

WANITA :

Auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki. Perlu meminta izin dari suaminya apabila mahu keluar rumah tetapi tidak sebaliknya. Saksinya kurang berbanding lelaki. Menerima pusaka kurang dari lelaki.

Perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

Wajib taat kepada suaminya tetapi suami tak perlu taat pada isterinya. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri. Wanita kurang dalam beribadat kerana masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.

Pernahkah kita lihat sebaliknya??

Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang tersorok dan selamat. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar bersepah-sepah bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapanya. Bukankah ibu adalah seorang wanita ?

Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik peribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya untuk menyara isteri dan
anak-anak.

Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala haiwan, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika kerana melahirkan adalah syahid kecil. Manakala dosanya diampun ALLAH (dosa kecil).

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita:

1. ibunya ,
2. isterinya ,
3.anak perempuannya , dan
4. saudara perempuannya.

Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 org lelaki ini:

1. suaminya,
2. ayahnya,
3. anak lelakinya dan
4. saudara lelakinya .

Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana-mana pintu Syurga yg disukainya cukup dengan 4 syarat sahaja:

1. sembahyang 5 waktu
2. puasa di bulan Ramadhan
3. taat suaminya dan
4. menjaga kehormatannya .

Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

MasyaALLAH.. .sayangnya ALLAH pada wanita ....

Seorang wanita adalah pelengkap dan sememangnya istimewa di sisi seorang lelaki , tetapi ingatlah wahai lelaki...kamu sebenarnya adalah istimewa disisi Allah, maka dengan sebab itu DIA mengangkat kamu menjadi
pemimpin...maka dengan keistimewaan itu, JAGALAH dan HARGAILAH wanita sebaik-baiknya...supaya kelak masing2 lelaki dan wanita dapat pulang mengadap Allah dalam keadaan istimewa disisiNYA..

"Berpeganglah kamu sekelian dengan tali Allah dan janganlah kamu berpecah-belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu, seketika kamu bermusuh-musuhan telah dipersatukanNya hati kamu semuanya, sehingga dengan segera kamu telah menjadi bersaudara dengan sebab nikmatNya.(Ali- Imran:103)

Pada hari itu (hari qiamat) manusia diberitahu akan segala yang telah dikerjakannya dan yang telah ditinggalkan. Bahkan manusia itu, anggotanya menjadi saksi terhadap dirinya sendiri, walaupun dia berperi-peri memberikan alasan untuk membela diri "

Hikmah sujud -

Sujud lega sistem pernafasan

Mungkin ramai di kalangan umat Islam tidak sedar mengenai pelbagai hikmah yang tersembunyi ketika sujud. Pada hal, kita perlu sedar bahawa tiada suatu pun ciptaan dan suruhan Allah s.w.t. yang sia-sia, malahan setiap ciptaan itu mempunyai kelebihan yang selalunya tidak terjangkau akal manusia. Manusia melakukan sujud dalam dua bentuk, iaitu sujud fizikal seperti ketika bersolat dan sujud spiritual berbentuk ketaatan kepada perintah Allah s.w.t. dan menjauhi laranganNya. Ulama mengatakan sujud ketika solat adalah waktu manusia paling hampir dengan Allah s.w.t. dan mereka menggalakkan kita bersujud lebih lama. Antara hikmah lain sujud adalah melegakan sistem pernafasan dan mengembalikan kedudukan organ ke tempat asalnya.

Bernafas ketika sujud pula boleh:

- membetulkan kedudukan buah pinggang yang terkeluar sedikit dari tempat asalnya.

- membetulkan pundi peranakan yang jatuh.

- melegakan sakit hernia. (burut)

- mengurangkan sakit senggugut ketika haid.

- melegakan paru-paru daripada ketegangan.

- mengurangkan kesakitan bagi pesakit apendiks atau limpa.

- kedudukan sujud adalah paling baik untuk berehat dan mengimbangkan lingkungan bahagian belakang tubuh.

- meringankan bahagian pelvis.

- memberi dorongan supaya mudah tidur.

- menggerakkan otot bahu, dada, leher, perut serta punggung ketika akan sujud dan bangun daripada sujud.

- pergerakan otot itu menjadikan ototnya lebih kuat dan elastik, secara automatik memastikan kelicinan perjalanan darah yang baik.

- bagi wanita, pergerakan otot itu menjadikan buah dadanya lebih baik, mudah berfungsi untuk menyusukan bayi dan terhindar daripada sakit buah dada.

- mengurangkan kegemukan.

- pergerakan bahagian otot memudahkan wanita bersalin, organ peranakan mudah kembali ke tempat asal serta terhindar daripada sakit gelombang perut (convulsions).

- organ terpenting iaitu otak manusia menerima banyak bekalan darah dan oksigen.

- mengelakkan pendarahan otak jika tiba-tiba menerima pengepaman darah ke otak secara kuat dan mengejut serta terhindar penyakit salur darah dan sebagainya.

Dari segi psikologi pula, sujud membuatkan kita merasa rendah diri di hadapan Yang Maha Pencipta sekaligus mengikis sifat sombong, riak, takbur dan sebagainya.

Dari segi perubatan, kesan sujud yang lama akan menambahkan kekuatan aliran darah ke otak yang boleh mengelakkan pening kepala dan migrain, menyegarkan otak serta menajamkan akal fikiran sekali gus menguatkan mentality seseorang. Menurut kajian, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah sedangkan setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal dan sempurna.

Tujuh kalimat

Sabda Rasulullah S.A.W " Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa/buih laut "

1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.

2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.

3. Mengucap Astagfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.

4.. Mengucap Insya Allah jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.

5. Mengucap La haula wala kuwwata illa billah jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.

6. Mengucap inna lillahi wa inna ilaihi rajiun jika menghadapi dan menerima musibah.

7. Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah sepanjang siang malam sehingga tak terpisah dari lidahnya dari tafsir hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Rabu, 27 Oktober 2010

KeAjaiBan MinDa

1) TENAGA AJAIB TERSEMBUNYI DI DALAM MINDA

Percaya atau tidak apabila anda sentiasa memikirkan tentang kenyang, anda tidak akan lapar. Buktinya apabila anda menjalani ibadah puasa, anda tidak berfikir pun tentang makan sepanjang hari, tetapi anda tetap mampu melakukan aktiviti-aktiviti kehidupan sebagaimana biasa. Padahal pada hari-hari biasa, awal pagi lagi anda sudah terasa hendak makan.

Demikianlah apabila anda tidak langsung memikirkan tentang penat, anda akan cergas dan bertenaga sepanjang hari.

Sebaliknya apabila anda mula berkata ”Aku malaslah hari ini”, “Aku boringla hari ni”, anda akan benar-benar malas dan boring. Maka jika anda ingin cemerlang dan berjaya, bijak-bijaklah berhubung dengan imaginasi. Imaginasi boleh menjadikan anda apa sahaja. Daripada sini kita boleh simpulkan, ”Kita sendirilah yang meminta setiap apa yang berlaku pada diri kita.”

2) BERKOMUNIKASI DENGAN MINDA KE MINDA

Apabila anda mengingat seseorang, dan jika ingatan anda itu jujur, ikhlas dan bertanggungjawab, dan tiada sebarang gangguan, anda sebenarnya telah pun menghantar gelombang minda kepada orang itu. Anda mungkin mendapat tindak balas yang menakjubkan.

Jika ingatan anda terhadapnya adalah yang baik-baik, dalam masa yang sama insyaALLAH dia akan mengingat yang baik-baik juga tentang anda. Maka kerana itulah sesekali pada saat-saat tertentu anda terkenangkan seseorang yang telah lama anda tidak temui secara tiba-tiba. Barangkali pada saat itu orang berkenaan sedang memikirkan tentang anda dan gelombang mindanya telah mengembara dan akhirnya sampai kepada anda.

Gelombang yang lemah akan tersasar atau tidak sampai ke matlamat ataupun ghaib begitu sahaja ditelan gelombang-gelombang yang lebih kuat yang sentiasa bersimpang siur. Gelombang minda akan lebih hebat kesannya terhadap mereka yang mempunya jalinan emosi ataupun pertalian darah yang rapat misalnya suami isteri, ibu dan anak, adik beradik kembar dan rakan seiras.

3) DAYA MAGNET DALAM FIKIRAN BEREMOSI

Tahukah anda apabila anda membenci seseorang, anda sebenarnya telah pun menarik kebencian orang itu terhadap anda. Fikiran yang beremosi ada daya tarikan bagaikan magnet yang akan menarik sebarang pemikiran yang sealiran.

Sebagaimana gelombang minda tadi, kebencian akan terhasil dalam bentuk gelombang-gelombang negatif yang mengembara dan akhirnya sampai kepada orang yang anda benci itu. Oleh itu, seseorang yang menjadikan imaginasinya sebagai salah satu laluan untuk kejayaan tidak boleh berfikiran negatif. Dia kena berfikiran positif supaya pemikiran yang sama akan dipulangkan kepadanya.

4) MENGAWAL MINDA UNTUK LEBIH BERJAYA

Tiada siapapun yang boleh membuatkan anda marah jka anda sendiri tidak ingin marah. Soal emosi yang tersentuh adalah perasaan yang boleh dikawal jika anda mahu mengawalnya. Jika anda memang tidak mahu marah anda tidak akan marah.

Orang boleh menjadi terlalu sedih kerana dia memberi laluan kepada dirinya untuk berasa sedih. Kesedihan yang melampau-lampau pula bermula daripada emosi yang ditarik-tarik, diiya-iyakan, diransang-ransang dan disungguh-sungguhkan, ibarat api yang dicurahkan petrol ke atasnya. Api akan menyambar hebat padahal jika dibiarkan sahaja, lambat laun ia akan padam sendiri. Kejayaan pertama orang yang berjaya ialah dapat mengawal emosinya.

5) DUA PEMIKIRAN DALAM MASA YANG SAMA

Anda mungkin pernah melihat seseorang yang beremosi pada satu masa tetapi pada masa yang sama bercakap seolah-olah tidak menghadapi sebarang masalah dan ingat, orang ini bukanlah seorang pelakon. Seorang ayah memarahi anaknya dengan kemarahan yang beriya-iya tetapi dalam masa yang sama dia menghadiahkan anda senyuman dan mula bercakap lembut dengan anda. Itu tanda permulaan bagi seorang yang dapat mengawal emosinya. Seorang yang ingin menggapai kejayaan melalui imaginasi perlu lebih pandai mengawal emosi.

6) MINDA TERANGSANG MELALUI DOA DAN SOLAT

Solat itu doa dan doa itu perlu dalam proses kehidupan seseorang manusia. Manusia perlu berdoa untuk menjalinkan hubungan yag erat antara dirinya dengan alam ghaib dan yang terpenting dengan PENCIPTA-nya. Realitinya orang yang sentiasa berdoa dan sentiasa menunaikan solat tepat pada waktunya atau lebih baik pada awal waktu akan dapat membentuk dan meningkatkan kekuatan minda melalui fikiran yang lebih terfokus.

Seorang yang berjaya adalah seorang yang tenang dan ketenangan mutlak ataupun kemuncak bagi ketenangan adalah solat. Hakikat ketenangan tidak ada dalam diri seseorang yang ingkar solat atau tidak pernah berdoa.
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Jumaat, 22 Oktober 2010

Berbagai Rupa Manusia Ketika Bangkit Dari Kubur

Golongan 1:
Golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang Mahsyar dengan tiada berkaki dan tiada pula bertangan. mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.

Golongan 2:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang Mahsyar berupa seperti seekor babi. keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka di dunia ini mereka mengambil mudah tentang sembahyang dan tidak mengambil berat tentang sembahyang terutama sekali dengan sembahyang lima waktu dan mereka juga tidak menunaikan janji-janji yang dilafazkan di dalam sembahyang. nerakalah tempat mereka.

Golongan 3:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan perut mereka buncit seperti dipenuhi bukit dan didalamnya dipenuhi dengan ular dan kala jengking. Besarnya ular dan kala jengking itu seperti keldai. Ini adalah disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini tidak mengeluarkan zakat. Neraka jahanamlah tempat mereka.

Golongan 4:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan mulut mereka mengeluarkan darah. Keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini suka menipu orang dalam urusan jual beli atau perniagaan yang mereka lakukan. Lantaran itu , nerakalah adalah tempat mereka diakhirat.

Golongan 5:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan badan mereka bengkak-bengkak dan berbau busuk lebih daripada bangkai, keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini mereka menyembunyikan kejahatan kerana takut kepada mereka yang lebih yang lebih berkuasa, sedangkan yang lebih berkuasa adalah Allah bukannya manusia. Nerakalah tempat mereka.

Golongan 6:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan halkum mereka terpotong. , keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini mereka suka berdusta dan bersumpah palsu. Nerakalah tempat mereka.

Golongan 7
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan lidah dan mulut mereka mengeluarkan muntah-muntah keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini mereka melarang atau mencegah orang dari menjadi saksi yang hak (benar). Nerakalah tempat mereka.

Golongan 8:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan kepala mereka kebawah dan kaki mereka keatas manakala kemaluan mereka ditusuk dengan besi panas sehingga mengeluarkan nanah.
keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini mereka melakukan zina. Nerakalah tempatnya.

Golongan 9:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan muka mereka hitam, mata mereka berwarna biru dan perut mereka dipenuhi dengan api, keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini mereka memakan harta anak yatim. Nerakalah tempat mereka.

Golongan 10:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan badan mereka dipenuhi dengan sopak dan kurap.
keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini mereka menderhaka kepada kedua ibu bapa. Nerakalah tempat mereka.

Golongan 11:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan hati mereka buta. Mata dan gigi mereka seperti tanduk lembu jantan manakala, bibir mereka melebihi paras dada serta lidahnya terjulur hingga ke paras perut. Disamping itu, mulut mereka mengeluarkan benda-benda yang kotor. keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini mereka suka meminum arak. Nerakalah tempat mereka.

Golongan 12:
golongan manusia yang dibangkitkan dari kubur mereka masing-masing menuju ke padang mahsyar dalam keadaan muka dan wajah mereka berseri seperti bulan purnama mereka melintasi titian Siraatal Mustaqim pantas bagaikan kilat. keadaan ini berlaku disebabkan oleh semasa hayat mereka didunia ini mereka adalah orang yang beriman kepada Allah, mengerjakan segala amal ibadat dengan ikhlas kerana Allah, mengerjakan solat 5 waktu dengan sempurna (Lahir dan batin) serta matinya pula dalam keadaan bertaubat. Mereka adalah orang-orang yang mendapat keampunan Allah S.W.T. Syurga Adalah tempat mereka...
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Khamis, 21 Oktober 2010

KeLuArGa BaHaGiA



DARIPADA Ibnu Abbas ra, katanya Rasulullah bersabda: “diperlihatkan Allah kepadaku akan neraka. Ketika itu kulihat kebanyakan isinya terdiri daripada perempuan kafir.” Baginda ditanya oleh seseorang : “Apakah mereka kafir kepada Allah?” Jawab Rasullullah, “Mereka kafir kepada karib (suami) dan (tidak mahu berterima kasih) atas kebaikan (yang diterimanya). Biarpun engkau berbuat baik kepadanya sepanjang masa, kemudian dilihatnya daripadamu sedikit kesalahan saja, lantas ia berkata: “Saya tidak pernah melihat kebaikan daripadamu sedikit pun!” (al-Bukhari)

• Seorang suami tidak boleh membenci isterinya sampai menceraikankannya hanya satu kelakuan isterinya yang tidak menyenangkan. Tetapi hendaklah dipertimbangkan dengan perilaku yang lain yang menyenangkan dari isterinya. Begitu juga keadaannya bagi seorang isteri terhadap suaminya.

• Tugas seorang isteri disamping harus taat kepada Allah SWT hendaklah taat kepada suaminya. Sekiranya kedua-dua tugas ia dapat dilaksanakan dengan baik, maka syurga baginya. Sabda Rasulullah: “jika seseorang perempuan solat lima waktu, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya pasti ia akan masuk syurga dari berbagai pintu yang dikehendakinya.” (Riwayat Ibnu Hibban)


• Rasulullah bersabda: “wanita yang taat kepada suaminya, diminta ampun oleh burung di angkasa, ikan di dalam air, malaikat di langit, matahari dan bulan, selama wanita itu berada dalam kerelaan suaminya. Dan setiap wanita yang derhaka kepada suaminya, maka kepadanya laknat Allah, malaikat dan manusia semuanya. Dan setiap wanita yang bermuka masam pada suaminya, ia adalah dalam kemurkaan Allah Ta’ala sampai ia (wanita/isteri) bersenda gurau dengan suaminya dan ia meminta kerelaannya. Dan setiap wanita yang keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya, malaikat melaknat hingga ia pulang.” ( Riwayat Al- Bazzar)
HADIS
1. Tiga perkara yang mesti dijauhi. (hadis)
Telah bersabda Nabi Muhammad saw yang bermaksud: “Barangsiapa yang bangun di waktu pagi sambil bersungut kerana kesusahan hidup, maka seolah-olah ia bersungut kerana perbuatan Tuhannya. Barang siapa menjadi sedih kerana perkara-perkara dunia, bererti ia telah marah kepada Allah. Dn barang siapa merendahkan dirinya kepada orang kaya kerana kekayaannya maka telah hilang dua per tiga agamanya.”
2. Mencegah kemungkaran
“Barang siapa antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika sekiranya ia tiada berkuasa, maka handaklah ia mengubahnya dengan lidah. Jika sekiranya ia tiada juga berkuasa, maka hendaklah ia mengubahnya dengan hatinya. Dan demikian itu ( iaitu mengubah dengan hatinya) adalah selemah-lemah iman.”(H.R Muslim)

3. Manusia sebagai pengembara
Daripada Ibn Umar r.a katanya: “Rasulullah SAW telah memegang bahuku dan bersabda: “Anggaplah dirimu di dunia ini sebagai seorang perantau, atau pengembara. Jika engkau berada di waktu petang, maka janganlah engkau menunggu pagi. Dan jika engkau di waktu pagi maka janganlah engkau meunggu petang. Gunakanlah waktu sihatmu sebelum dating waktu sakit. Dan gunakanlah waktu hidupmu sebelum dating waktu sakit.

4. Sedekah dengan menolong manusia(hadis)
Daripada Abu Hurairah r.a: Bahawa Nabi SAW telah bersabda: “Setiap anggota manusia harus membuat sedekah setiap hari apabila matahari terbit. Engkau mendamaikan antara dua orang adalah sedekah. Dan engkau menolong seseorang menaiki tunggangannya atau pun engkau mengangkat baginya barang-barang ke atas tunggangannya adalah sedekah, dan perkataan yang baik itu sedekah. Dan pada tiap-tiap langkah menuju ke tempat sembahyang adalah sedekah. Dan engkau menjauhkan bahaya dari jalan laluan juga menjadi sedekah.”

5. Daripada Abu Hurairah r.a mengatakan, bahawa nabi s.a.w bersabda: “Ketika seseorang berjalan
ke suatu jalan, kemudian didapatinya sepotong duri di jalan itu, lalu dibuangnya, Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya.”

HADIS MUTHAHHARAH.
6. Daripada Sayidina Khalid bin Al-Walid Radiallaahu’anhu telah berkata: Telah datang seorang Arab desa kepada Rasulullah SAW dan dia telah menyatakan tujuannya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kedatangan aku ini adalah untuk bertanya engkau mengenai perkara yang akan menyempurnakan diriku di dunia dan akhirat. Maka Baginda SAW telah berkata kepadanya. Tanyalah apa yang dikehendaki:


PERTANYAAN ORANG ARAB TERSEBUT: RASULULLAH BERSABDA:
1.Bagaimana sekiranya aku ingin menjadi orang yang alim? Takutlah kepada Allah, maka engkau akan jadi orang yang alim.
2.Bagaimana sekiraya aku mahu menjadi orang yang paling kaya?Jadilah orang yang yakin pada diri, maka engkau akan jadi orang yang paling kaya.
3.Bagaimana sekiranya aku mahu menjadi orang yang adil? Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri, maka jadilah engkau seadil-adil manusia.
4.Bagaimana sekiranya aku mahu menjadi orang yang paling baik? Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka, engkau akan jadi sebaik-baik manusia.
5.Bagaimana sekiranya aku mahu menjadi seorang yang istimewa di sisi Allah? Banyakkan zikrullah, nescaya engkau akan jadi orang yang istimewa di sisi Allah.
6.Bagaimana sekiranya aku mahu disempurnakan imanku? Perelokkan akhlakmu, nescaya imanmu akan sempurna.
7.Bagaimana sekiranya aku mehu termasuk dalam golongan orang muhsinin(baik)? Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak merasakan begitu sekurangnya engkau yakin Dia tetap melihat engkau maka dengan cara ini, engkau akan termasuk dalam golongan muhsinin.
8.Bagaimana sekiranya aku mahu termasuk dalam dalam golongan yang taat? Tunaikan segala kewajipan yang difardukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat.
9.Bagaimana sekiranya aku mahu berjumpa dengan Allah dalam keadaan bersih daripada dosa? Bersihkan dirimu daripada najis dosa nescaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci daripada dosa.
10.Bagaimana sekiranya aku mahu dihimpunkan pada hari kiamat di bawah cahaya? Jangan menzalimi seseorang maka engkau akan dihitungkan pada hari kiamat di bawah cahaya.
11.Bagaimana sekiranya aku mahu dikasihi oleh Allah pada hari kiamat? Kasihanilah dirimu dan kasihanilah orang lain nescaya Allah akan mengasihimu pada hari kiamat.
12.Bagaimana sekiranya aku mahu dihapuskan segala dosaku? Banyakkan beristighfar nescaya akan dihapuskan (kurangkan) segala dosamu.
13.Bagaimana sekiranya aku mahu menjadi semulia-mulia manusia? Jangan mengesyaki sesuatu perkara pada orang lain nescaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia.
14.Bagaimana sekiranya aku mahu menjadi segagah-gagah manusia? Sentiasa menyerah diri (tawakal)kepada Allah nescaya engkau akan menjadi segagah-gagah manusia.
15.Bagaimana sekiranya aku mahu dimurahkan rezeki oleh Allah? Sentiasa berada dalam berkeadaan bersih (daripada hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu.
16.Bagaimana sekiranya aku mahu termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi Allah dan rasul-Nya. Cintailah segala apa yang disukai Allah dan rasul-Nya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka.
17.Bagaimana sekiranya aku mahu diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari kiamat? Jangan marah kepada orang lain, nescaya engkau akan terselamat daripada kemurkaan Allah dan rasul-Nya.
18.Bagaimana sekiranya aku mahu diterima segala permohonanku? Jauilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan diterima-Nya.
19.Bagaimana sekiranya aku mahu agar Allah menutup segala keaibanku pada hari Kiamat? Tutuplah keburukan orang lain nescaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari kiamat.
20.Siapakah yang terselamat daripada dosa? Orang yang sentiasa mengalir air mata penyesalan, mereka yang tunduk pada kehendak-Nya dan mereka yang ditimpa kesakitan.
21.Apakah sebesar-besar kabaikan disisi Allah? Elok budi pekerti, rendah diri dan sabar dengan ujian(bala).
22.Apakah sebesar-besar kejahatan disisi Allah? Buruk akhlak dan sedikit ketaatan.
23.Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat? Sedekah dalam keadaan sembunyi (tidak diketahui) dan menghubungkan kasih sayang.
24.Apakah yang memadamkan api neraka pada hari kiamat? Sabar di dunia dengan bala dan musibah.


7. Ziarah orang sakit
Nabi SAW bersabda: “Siapa yang mengunjungi orang yang sedang sakit, maka dia sentiasa berada dalam sebuah taman syurgapenuh dengan buah-buahan yang sedia dipetik sampai dia kembali.”-Riwayat Tirmidzi.
Rasulullah SAW bersabda; “berusahalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya dan berusahalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati pada esok hari.”-Sahih Muslim.

8. Sedekah.
Sabda Rasulullah SAW, “Maka adalah sedekah itu dalil atau bukti yang menunjukkan atas kebenaran keimanan kita.”
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

AMALAN ISLAM YANG DILUPAKAN

Islam itu dagang dan akan kembali dagang. Islam itu datangnya
membawa perbezaan dan kalau Islam itu diamalkan kembali, ia juga
akan membawa perbezaan. Islam itu lain daripada yang lalin. Ketika
awalnya dahulu, Islam itu terpinggir, jauh tersisih dari carahidup
orang-orang Arab jahiliah. Di akhir zaman juga ia terpinggir. Cara
hidup Islam yang sebenar jauh tersisih dari cara hidup umat Islam di
zaman jahiliah moden ini.

Al-Quran itu dinamakan Al furqan atau "yang membezakan". Siapa yang
mengamalkan Al Quran, cara hidupnya akan berbeza dengan orang yang
tidak mengamalkan Al Quran. Siapa yang banyak meninggalkan Al Quran,
maka Islamnya tidak syumul.

Sendi-sendi kehidupan umat Islam kini sudah terlalu banyak yang
rosak. Sudah tidak kelihatan lagi cirri-ciri dana amalan Islam di
dalam kehidupan umat Islam. Banyak daripada amalan umat Islam telah
dilupa dan ditinggalkan. Ia telah digantikan dengan amalan-amalan
yang ditiru dan diciplak dari amalan para penjajah, orang-orang
Barat, Yahudi dan Nasrani.

Di zaman Rasulullah SAW dan para Sahabat, kalau diibaratkan ilmu
Islam itu ada sepuluh, amalan umat Islam juga ada sepuluh. Sebab itu
Islam ketika itu syumul dan terlaksana di semua bidang kehidupan.
Pada zaman Tabiut Tabi'in, ilmu Islam tetap ada sepuluh tetapi
amalannya sudah kurang menjadi sembilan. Ketika itu Islam masih lagi
kelihatan syumul. Pada zaman 300 tahun hingga membawa kepada 700
tahun umur Islam, iaitu di kala mana empayar Islam masih wujud,
amalan Islam terus berkurangan walaupun ilmunya tetap sepuluh.

Pada era selepas 700 tahun hingga sekarang ini iaitu di kala mana
empayar Islam telah runtuh dan umat Islam mula dijajah oleh kuasa-
kuasa Barat, semakin banyak amalan dan cara hidup Islam ditinggalkan
dan diganti dengan amalan-amalan dan cara hidup penjajah. Sekarang
ini, tidak salah kalau kita angarkan bahawa nisbah amalan Islam
hanya tinggal satu walhal ilmunya tetap sepuluh, sama seperti zaman
Rasulullah SAW dahulu. Islu Islam tidak rosak. Ilimu Islam tidak
berkurangan. Ilmu Islam tidak susut. Yang menjadi kurang, menjadi
susut dan yang rosak adalah amalannya yang sudah banyak ditinggalkan
dan dilupakan umat Islam. Maka terbuktilah kebenaran firman Allah
yang bermaksud:

" Dan sekali-kali tidak akan redha kaum Yahudi dan Kristian itu
kepada engkau (Ya Muhammad) selagi kamu tidak mengikuti cara hidup
mereka."

Amalan yang tinggal di waktu ini hanyalah apa yang termaktub di
dalam rukun Islam. Itu pun kerana ianya dijadikan rukun. Kalau
tidak, mungkin amalan-amalan tersebut dilupakan juga. Amalan-amalan
yang menjadi rukun ini kalau tidak diyakini dan diamalkan, maka akan
terjejas keimanan. Justeru itu, masih ada umat Islam yang bersolat,
walaupun ramai sudah tidak bersolat atau tidak tahu bagaimana hendak
bersolat. Masih ada orang Islam yang berpuasa pada bulan Ramadhan.
Masih ada umat Islam yang membayar zakat dan masih ada yang
menunaikan haji. Amalan-amalan yang lain yang tidak merupakan rukun,
hamper kesemuanya sudah lenyap ditelan zaman.

Itu sebab Islam di zaman ini tidak syumul lagi. Itu sebab orang
Islam tidak banyak bezanya dengan orang bukan Islam. itu sebab umat
Islam sudah hilang identity mereka. Kecantikan dan keindahan Islam
sudah tidak dapat dilihat lagi. Keselamatan dan kesejahteraan yang
dijanjikan oleh Islam tidak dapat dirasakan lagi. Umat Islam
berpecah belah. Akhlak dan moral umat Islam runtuh menyapu bumi.
Masyarakat umat Islam kucar-kacir. Ekonomi umat Islam mundur. Itu
sebab juga umat Islam tidak dihormati dan digeruni malahan dikeji
dan dihina di seluruh dunia. Kebanyakan umat Islam hari ini hanya
Islam pada keyainan tetapi tidak Islam pada amalan. Lain yang
diyakini, lain pula yang diamalkan. Mereka mengaku Islam, tetapi
cara hidup, cara fakir dan cara menilai sangat kebaratan.

Bila dikembalikan semula amalan-amalan Islam yang telah
ditinggalkan dan dilupakan, masyarakat menjadi huru-hara. Banyak
mata yang terbeliak. Ramai yang terkejut. Ramai yang terpekik
terlolong menuduh songsang dan sesat. Sedih. Umat Islam sendiri
sudah tidak kenal Islam. Islam hanya tinggal rukun. Islam pada
mereka hanya solat, puasa, zakat dan haji.

Umat Islam sudah lupa berpkaian secara Islam. mereka sudah lupa
makan minum dan bergaul secara Islam. mereka lupa berekonomi,
menjalankan pelajaran dan pendidikan, berkebudayaan, bermasyarakat
dan berpolitik secara Islam mereka sudah lupa bersahabat dan
berjiran secara Islam. mereka sudah lupa berhibur secara Islam.
mereka sudah lupa tentang had-had dan batas-batas yang ditetapkan
oleh Islam.

Apabila ditonjolkan pakaian secara Islam yang menutup aurat, mereka
terkejut. Pakaian yang mengikut sunnah , mereka tidak tahu. Pada
masa yang sama, mereka memandang amalan poligami itu hina walhal
ianya satu amalan yang mulia dan merupakan salah satu syariat Islam
dan menjadi amalan Rasulullah. Malahan poligami ialah tradisi bagi
orang-orang soleh. Sebaliknya tidak pula dipandang salah atau hina
apabila muda mudi bergaul bebas atau berjalan berdua-duaan ke sana
ke mari. Dadah, arak zina dan judi yang berlaku di tengah-tengah
masyarakat dipandang ringan dan dianggap sebagai perkara biasa atau
sebagai masalah individu dan orang lain tidak perlu masuk campur
atau ambil pusing.

Itu belum lagi diperkatakan tentang berekonomi secara Islam yang
menentang penindasan, riba, monopoli dan pembaziran yang sangat
berbeza dengan sisitem kapitalis yang diamalkan hanya mementingkan
untung berlipat ganda. Ataupun soal pelajaran dan pendidikan Islam
yang membawa kepada Tuhan dan bukan kepada kebendaan. Atau soal
kebudayaan Islam yang membawa kesedaran dan membina kehalusan akhlak
manusia dan bukan melalaikan, merosakkan akidah, akhlak, moral dan
yang memudahkan pergaulan bebas muda-mudi dan penggunaan dadah.
Sistem social Islam yang berkasih sayang, bertolong bantu, kuat
menguatkan, bersatu padu, penuh dengan kebajikan, kesejahteraan dan
keselamatan serta bukan system social yang menindas dan menekan,
hidup nafsi-nafsi, yang kuat timbul, yang lemah tenggelam seperti
kehidupan haiwan di belantara atau seperti pokok di hutan yang
berebut-rebut meninggalkan pucuk masing-masing untuk mendapatkan
cahaya matahari. Dan juga system pentadbiran Islam yang
menyatupadukan umat, yang adil , yang bebas dari krisis, pilih kasih
dan perebutan kuasa, yang melagangkan ketuhanan dan bukan ideology
ciptaan manusia dan yang mementingkan pembangunan insane dan
kerohanian lebih daripada pembangunan material. Sudah begitu jauh
cara Islam umat Islam kini dari cara hidup Islam yang sebenar. Cara
hidup musuh dianggap Islam, cara hidup Islam dipandang serong,
dimomok dan dikatakan ketinggalan zaman.

Untukmenebus kembali maruah umat Islam yang sudah punah ranah ini,
untuk membawa` umat Islam kembali ke mercu kegemilangannya dan untuk
menjadikan umat Islam itu pewaris bagi bumi Allah ini, maka kita
perlu tingkatkan amalan Islam kita ini. Kita perlu hidupkan semula
segala amalan-amalan Islam yang telah lama kita tinggalkan dan kita
lupakan. Umat Islam perlu kembali kepada amalan-amalan Islam yang
sebenar.

Kalaulah amalan Islam kita pada hari ini diibaratkan hanya satu
dari sepuluh ilmu Islam yang ada, marilah kita tingkatkan amaln kita
itu kepada 2, 3, 4, 5 dan seterusnya setakat mana yang kita mampu.
Islam itu ialah iman, ilmu dan amal. Kalau tidak ada ketiga-tiga
perkara ini, Islam tidak akan terlaksana. Islam hanya akan menjadi
seperti benih yang belum ditanam. Pokoknya tidak ada. Kalau pokok
Islam tidak ada, masakan kita dapat nikmati buahnya yang enak, lazat
dan manis. Dengan ketiga-tiga perkara ini juga, Islam kita akan
bertambah syumul dan bertambah syumul. Di atas kesyumulan inilah
letaknya nikmat, rahmat dan keampunan Tuhan.
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Rabu, 20 Oktober 2010

Selawat Nabi S.A.W Fadhilat & Khasiatnya

Pengertian Selawat

Selawat adalah jamak dari kalimat solat . Selawat menurut bahasa ertinya ialah doa , rahmat dari allah , memberi berkah dan ibadat .

Dalam kitab suci Al-Quran Allah berfirman yang bermaksud “ Sesungguhnya Allah dan para malaikat-nya selawat kepada Nabi . Hai orang² yang beriman berselawatlah kamu kepadanya dan ucaplah salam penghormatan kepadanya .” ( Surah Al-Ahzab:ayat 56 )

Selawat kepada nabi terdiri dari tiga macam tingkatan :

1. Selawat Allah kepada Nabi dan Rasulnya , istimewa kepada Nabi Muhammad S.A.W. bererti Allah memberi rahmat , memuji dan melahirkan keutamaan serta mendekatkan Nabi Muhammad S.A.W kepadanya .

2. Selawat para Malaikat kepada para Nabi dan Rasul dan Nabi Muhammad S.A.W , bererti malaikat² mendoakan atau memohon rahmat kemuliaan serta keampunan .

3. Selawat manusia kepada Nabi Muhammad S.A.W , bererti mengakui kerasulannya , memohon kepada Allah melahirkan keutamaan , kemuliaan dan mengakui serta mengikuti kebenaran ajaran yang dibawanya .

Hukum Membaca Selawat

Para ulamak telah memberi berbagai pendapat tentang hokum membaca selawat ke atas Nabi S.A.W diantaranya :

1. Imam Syafie mengatakan , selawat itu wajib dibacakan dlm tasyahud akhir, iaitu di antara tasyahud (tahiyyat) dan salam .

2. Imam Asy-Sya’bi berpendapat, selawat wajib dibaca dalam solat dalam kedu-dua tasyhud awal dan akhir .

3. Abu Jaafar Al-Baqir mengatakan , selawat wajib dibaca di dalam solat sama ada dlm tasyahud awal atau akhir .

4. Abu Bakar ibnu Al-Baqir berpendapat , selawat wajib dibaca tanpa mengira bilangannya .

5. Abu Bakar Ar-Razi & Ibnu Hazmin berpendapat , berselawat wajib dalam seumur hidup walaupun hanya sekali .

6. At-Thahawi berpendapat , selawat wajib apabila seseorang mendengar orang menyebut nama Nabi Muhammad S.A.W

7. Az-Zamakhsyari berpendapat , selawat wajib dibaca pada tiap² sesuatu majlis .

8. Ibnu Jarir At-Thabari berpendapat , berselawat kepada Nabi adalah suatu pekerjaan yang disukai sahaja .

9. Ibnu Qashshar berpendapat , berselawat kpd Nabi adalah suatu ibadah wajib .

Kesimpulannya , membaca selawat ke atas Nabi S.A.W adalah suatu amaliah dan ibadah yang terpuji yang amat disukai Allah dan para malaikat-nya serta sangat dianjurkan sebagai suatu penghormatan dan memohon rahmat kepada Nabi S.A.W.

Dalil-dalil Hadis Tentang Selawat

1. Sabda Nabi S.A.W “ Dari Ibnu Mas’ud r.a. bahawa Rasulullah s.a.w bersabda : Orang yang terdekat denganku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak berselawat kepadaku.” ( Hadis Riwayat At-Trimidzi )

2. Sabda Nabi s.a.w : “ Berselawat atas para Nabi Allah dan utusan-Nya sebagaimana kamu berselawat kepadaku kerana mereka itu sama diutuskan sebagaimana aku diutus . “ (Hadis Riwayat Ahmad & Al-Khatib )

3. Sabda Nabi s.a.w : “ Dari Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah s.a.w bersabda : Janganlah kamu jadikan kuburku sebagai tempat perayaan dan berselawatlah kepadaku , maka sesungguhnya bacaan selawatmu itu akan sampai kepadaku dimana sahaja kamu berada . “ ( Hadis Riwayat Abu Daud )

4. Sabda Nabi s.a.w : “ Tiada dari seseorang yang mengucapkan salam kepadaku melainkan Allah menerima ruhku sehingga aku menjawab salam kepadanya. “ ( Hadis Riwayat Abu Daud )

Berdasarkan dari hadis² , jelas bahawa membaca selawat kepada Nabi s.a.w adalah suatu dari rangkaian iman dan ibadah yang wajib disempurnakan oleh kaum Muslimin dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan . Semoga dengan sentiasa berselawat ke atas Nabi , Allah akan memberi rahmat dan keberkatan dalam kehidupan kaum Muslimin .

Waktu-Waktu berselawat

Terdapat banyak hadis yang menerangkan mengenai tempat² dan waktu² yang dituntut supaya kaum Muslimin membaca selawat ke atas Nabi s.a.w. Diantaranya :

1. Ketika hendak masuk ke dalam masjid dan ketika hendak keluar darinya . Nabi s.aw bersabda : “ Apabila seseorang kamu masuk ke dalam masjid , maka hendaklah ia membaca salam kepadaku ( selawat dan salam ). Sesudah itu berdoa : Wahai Tuhanku , bukakanlah untukku segala pintu rahmat-Mu . Dan apabila ia hendak keluar hendaklah berdoa : Wahai Tuhanku , aku memohon kepadamu limpahan rahmat-Mu .” ( Hadis Riwayat Abu Daud )

Ibnu Sunni menceritakan bahawa apabila Rasulullah s.a.w masuk dari masjid beliau membaca selawat yang bermaksud “ Dengan Nama Allah , selawatlah keatas Muhammad “

2. Sesudah Azan . Sabda Nabi s.a.w yang bermaksud : “ Apabila kamu mendengar mu’azzin yang menyerukan azan, maka jawablah dengan bacaan yang sama ia baca. Setelah selesai maka berselawatlah kamu kepadaku .” ( Hadis Riwayat Ahmad dan Muslim )

3. Sesudah membaca tasyahud akhir dalam sembahyang .

4. Di dalam sembahyang jenazah . Menurut Imam Syafi’e dalam Al-Musnad : “ Sunnah Rasulullah s.a.w dalam melaksanakan sembahyang jenazah adalah bertakbir pada permulaannya , setelah itu ia membaca fatihah lalu takbir kedua dan sesudahnya membaca selawat dan kemudian bertakbir lagi kali ketiga.”

5. Diantara takbir-takbir sembahyang sunat hari raya . Berkata sebahagian ulamak adalah lebih baik jika membaca selawat mengiringi takbir hari raya seperti yang bermaksud “ Maha suci Allah segala puji dan sanjungan bagi Allah jua . Tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah yang Maha Besar. Ya Allah , muliakan olehmu Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah ampuni aku dan berilah rahmat kepadaku. “

6. Di permulaan dan akhir doa . Nabi bersabda : “ Sesungguhnya doa itu berhenti antara langit dan bumi . tiada naik , barang sedikit jua daripadanya sehingga kamu berselawat kepada Nabimu. “ ( Hadis Riwayat At-Tirmidzi )

7. Di akhir qunut dalam sembahyang . Diriwayatkan oleh An-Nasai bahawa disukai seseorang mengakhiri qunut dengan membaca selawat yg bermaksud “ Dan mudah-mudahan Allah melimpahkan selawat (rahmat) atas Muhammad . “

8. Di malam dan di hari Jumaat . Sabda Nabi s.a.w yg bermaksud “ Banyakkanlah olehmu membaca selawat di malam hari Jumaat dan siangnya kerana selawat itu dikemukakan kepadaku . “ ( Hadis Riwayat Thabarani )

9. Di dalam khutbah Jumaat . Dalam mazhab Syafi’e para khatib wajib membaca selawat kepada Nabi Muhammad s.a.w pada permulaan kutbah , sesudah membaca thamid dan juga sebelum akhir khutbah Jumaat .

10. Ketika berziarah di makam atau kubur Nabi Muhammad s.a.w . Sabda Nabi s.a.w : “ Tidak seorang pun di antara kamu yang memberi salamnya iaitu di sisi kuburku , melainkan Allah mengembalikan kepadaku ruhku untuk menjawab salamnya. “ ( Hadis Riwayat Abu Daud )

11. Sesudah bertalbiah . Sabda Nabi s.a.w : “ Memang disuruh seseorang membaca selawat untuk Nabi ketika ia telah selesai talbiahnya dalam segala keadaan . “ ( Hadis Riwayat Syafi’i &Daraquthni )

12. Ketika setiap mengadakan majlis atau keramaian . Sabda Nabi s.a.w : “ Tiadalah duduk suatu kaum di dalam sesuatu majlis sedang mereka telah menyebut (mengingati) Allah Taala dan tiada berselawat ke atas Nabinya, melainkan menderita nescaya Allah akan menyeksa mereka dan jika Allah menghendaki nescaya akan mengampuni mereka .” (Hadis Riwayat At-Tirmidzi & Abu Daud)

13. Ketika berjumpa sahabat handai atau saudara mara sesame Islam . Sabda Nabi s.a.w : “ Tiadalah dua hamba yang saling cinta mencintai kerana Allah yang berjumpa salah seorang yang lain lalu berjabat tangan ( bersalam ) dan berselawat kepada Nabi s.a.w . melainkan Allah mengampuni dosanya sebelum mereka berpisah , baik yang telah lalu ataupun yang akan datang . “ ( Hadis riwayat Ibnu Sunni )

14. Ketika akan memulakan sesuatu pekerjaan yang baik atau penting . Sabda Nabi s.a.w : “ Setiap pekerjaan yang baik yang tidak dimulai dengan hamdalah (memuji Allah) dan selawat , maka pekerjaan atau urusan itu terputus dan hilang barkahnya . “ ( Hadis Riwayat Ar-Rahawi )

15. ketika mendengar orang menyebut nama Nabi s.a.w . Sabda Nabi s.a.w : “ orang yang bakhil itu adalah orang yang tidak mahu berselawat ketika orang menyebut namaku di sisinya . “ ( Hadis Riwayat At-Tirmidzi )

16. Ketika telinga berdengung . Sabda Nabi s.a.w : “ Jika telinga salah seorang dari kamu berdengung , maka hendaklah ia mengingati dan berselawat kepadaku . “ ( Hadis Riwayat Ibnu Sunni )

17. Ketika mengalami kesusahan dan kebimbangan . Diberitakan oleh Ubay bin Kaab bahawa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah , ujurnya : “ Ya Rasulullah bagaimana pendapat engkau sekiranya aku jadikan selawat untuk engkau semua? Jawap Rasulullah s.a.w “ Kalau demikian Allah akan memelihara engkau baik mengenai dunia mahu pun mengenai akhiratmu. “ ( Hadis Riwayat Ahmad )

18. Setiap waktu pagi dan petang . Sabda Nabi s.a.w : “ Barang siapa berselawat kepadaku waktu pagi sepuluh kali dan waktu petang sepuluh kali , maka ia akan mendapat syafaatku di hari kiamat . “ ( Hadis Riwayat Thabarani )
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Selasa, 19 Oktober 2010

kelebihan bismillah






bismillah adalah sebutan atau nama singkatan dari lafaz "BISMILLAHIRROMAANIROHIM" yang bermaksud "Dengan nama Allah Yang maha pengasih lagi maha penyayang"

kelebihan yang pertama ialah ditulis Qalam adalah Bismillah. maka apabila kamu menulis sesuatu, maka tulis la Bismillah pada awalnya kerana Bismillah tertulis pada setiap wahyu yang Allah turunkan kepada Jibrail..

"BISMILLAH untukmu dan ummatmu,suruhlah mereka apabila memmohon sesuatu dengan Bismillah. aku takkan meninggalkannya sekejap mata sejak BISMILLAH diturunkan kepada adam".(Hadith Qudsi)

tatkala bismillah diturunkan ke dunia, maka semua awan berlari ke arah barat, angin terdiam, air laut bergelora, mendengarkan seluruh binatang dan terlempar seluruh syaitan.

demi Allah dan keagunganNya, tidaklah bismillah itu dibacakan pada orang sakit melaian menjadi ubat untuknya dan tidaklah bismillah dibacakan diatas sesuatu melainkan Allah memberi berkat keatasnya.

barangsiapa yang ingin hidup bahagia dan mati syahid, maka bacalah bismillah setiap kali memulakan sesuatu yang baik.

jumlah huruf dalam bismillah ada 19 huruf dan maalaikat penjaga neraka ade 19. ibnu Mas'ud berkata:"sesiapa yang ingin Allah selamatkan dari 19 malaikat neraka maka bacalah Bismillah 19 kali setiap hari".

setiap huruf BISMILLAH ada JUNNAH (penjaga/khadam) hingga setiap huruf berkata "siapa yang membaca bismillah maka kamilah kekuatannyer dan kamilah kehebatannyer."

barangsiapa yang memuliakan tulisan BISMILLAH maka bertasbihlah segala gunung kepadanyer.

barangsiapa memuliakan tulisan BISMILLAH nescaye Allah akn mengangkat namanyer di syurga yang sangat tinggi dan diampunkan segala dosa kedua orang kedua tua nyer.

barangsiapa yang membaca BISMILLAH sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, maka akan terpelihara dari gangguan syaitan, kecurian dan kebakaran,maut mendadak dan bala.

barangsiapa yang membaca BISMILLAH sebanyak 50 kali dihadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naik lah keberanian dan kehebatan kepda si pembaca.

SEKIAN,SEMOGA PEMBACA MENDAPAT MANFAAT....
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

SIAPAKAH KITA? DARI MANA? SEKARANG BERADA DI MANA? AKAN KE MANA? APAKAH DIA ROH DAN QALBU?

Rasulullah S.A.W telah bersabda yang ertinya...


Sesungguhnya dalam tubuh anak adam itu ada seketul daging. Apabila baik ia, nescaya baiklah seluruh anggota tubuhnya dan apabila binasa ia (jahat ia) nescaya jahatlah seluruh anggota tubuhnya. Ketahuilah iaitu qalbu (hati) Daripada Abu Abdullah al-Nu'man ibn Basyer r.a.

Dari keterangan hadith ini, dapatlah kita faham bahawa perbicaraan asal usul manusia ialah hati. Hati dalam diri manusia laksana Raja, pemerintah yang sangat ditaati oleh rakyat. Anggota lahir umpama kaki, tangan, mata, hidung, mulut, telinga, perut, faraj, zakar dan sebagainya laksana rakyat jelata yang senantiasa patuh kepada pemerintah Raja. Bila ia perintah tangan supaya menampar, nescaya menampar ia. Bila ia memerintah kaki menendang, nescaya menendang ia. Begitulah seterusnya

Hati itulah juga dipanggil (hakikat saya atau aku) Aku itu, aku ini, aku pergi kesana, saya datang kesini, rumah itu saya punya, kereta itu kepunyaan aku, aku..saya (aku) inilah sebenarnya hakikat insan kerana ia ganti nama bagi roh atau qalbu dan dialah laksana tok dalang wayang kulit sedangkan tubuh dan anggota kasar yang lahir laksana belulang kering, apabila ia bercerai dari tubuh badan kasar nescaya jadi tubuh itu sebatang kara umpama tunggul kayu menunggu reput hancur

Dialah yang akan menerima hukum pembalasan sama ada baik atau jahat di negeri akhirat. Dialah juga yang memerintah negara besar atau kecil di dunia ini. Dialah yang menakluki makhluk-makhluk menjadi hamba abdi kepadanya. Dialah yang menundukkan benda-benda jamadad (benda yang tiada nyawa) dan haiwan-haiwan taat dibawah perintahnya. Dialah punca hikmah dijadinya alam ini. Kalau tidak kerananya sudah tentu segala makhluk dan syurga neraka tidak jadi. Dia datangnya dari alam ghaib atau alam amar, oleh itu dia juga akan kembali ke alam ghaib. Ia wujud sebelum alam kasar atau alam syahadah (alam kenyataan) ini wujud. Ia ditumpangkan ke alam dunia ini tempat sementara kerana ada tujuan untuk menerima ujian. Dia datang dari alam kejadian tuhan yang aneh (rohaniah) yang tidak menerima binasa dan fana’ selama-lamanya

Dialah yang akan menanggung rasa bahagia atau celaka di akhirat. Dialah yang menerima suka dan duka dunia akhirat, dialah yang sudah mengenali tuhan di alam aruah sebelum benda-benda atau apa-apa ini dijadikan.
Dialah yang mengetahui segala hakikat sesuatu dengan tangkapan ilmunya (keadaan sifat-sifatnya) dialah yang sudah hidup, mengetahui, mendengar, melihat, berkehendak, berkuasa (sifat-sifat ma’ani) sebelum ia bercantum dengan tubuh badan kasar

Dialah yang digelar fitrahtullah yang sudah mengenali Allah S.W.T dan mengetahui agamanya dengan tidak payah belajar atau mutala’ah kitab-kitab di alam aruah yakni ia sudah mengenali segala-galanya sebelum ia dihantar (dicantum) dengan alam kasar dan malah ia pernah mengakui dan menyaksi di alam arwah bahawa tuhan yang esa itu ialah Alah S.W.T bagaimana yang diceritakan dalam al-quran dalam firman-Nya yang ertinya


Tidakkah aku ini tuhan kamu? Mereka menjawab bahkan (Al A’raaf: 172)

Dialah juga dijadikan sebab diutus Rasul-rasul ke alam dunia ini untuk mengawasi dan mengingati kembali mengenai perkara-perkara agama yang sudah manusia mengenali di alam arwah dahulu, mudah-mudahan supaya manusia tidak mengotori fitrahnya, malah hendaknya senantiasa bersih dari awal sampai akhir. Firman Allah S.W.T yang bermaksud


Dialah fitrah yang Allah S.W.T jadikan sesuai pada manusia, tidak dapat diubah-ubah lagi pada kejadian Allah, itulah agama Allah yang betul (fitratullah ialah tabiat semula jadi penerimaan agama dan ma’rifah kepada Allah) (Ar Ruum: 30)



Adapun orang-orang yang tiada menerima dan tiada mempercayai agama Allah S.W.T yang disampaikan olrh Rasul-Rasul di dunia ini, maka itulah tandanya mereka sudah mengotori fitrah bersih mereka yang asli dan sudah terpesong dari kebersihannya, dengan sebab itu mereka berhak mendapat gelaran “kufur disisi Allah” dan sewajarnya mereka kekal di dalam neraka
Dialah juga tidak dijadikan atau dihantar ke alam syahadah ini malainkan dengan ada hikmah ubudiyah iaitu beribadah dan berbakti kepada Allah S.W.T. Firmah Allah yang bermaksud


Tidak aku jadikan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepada aku (Allah S.W.T) (Adz Dzaariyaat: 51)

Dari huraian-huraian tersebut itu, dapatlah kita mengerti dan faham seyakin-yakinnya (siapakah kita? Dari mana kita datang? Dimana kita berada sekarang? Dan akan kemana kita pergi?)



PERBEZAAN-PERBEZAAN QALBU, ROH, NAFSU DAN AKAL
Perkataan atau kalimah-kalimah qalbu, roh, nafsu dan akal itu tetap berbeza dan tidak serupa pada sebutan dan bentuk, tetapi pada hakikatnya adalah satu pada tujuan dan maksudnya

Perkataan qalbu ada dua pengertian:
Qalbu makna pertama
Qalbu lahir atau dikatakan hati kasar iaitu seketul daging sebesar segumpal tangan terletak didalam dada sebelah kiri manusia. Hati jenis ini berongga dan tempat mengisi dan mengepam darah menjalar keseluruh urat saraf manusia, hati ini memang dapat dilihat, dijamah dan dikerat dan dibelah dengan pisau, ia akan hancur dan busuk berulat bila ia mati. Hati jenis ini terdapat pada jenis haiwan-haiwan yang tidak berakal yang mana tidak ada nilainya sedikit pun pada sisi Allah S.W.T

Qalbu dengan makna yang kedua
Hati batin atau hati halus atau hati seni yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar dan tidak dapat dijamah oleh tangan dan tidak dapat dikerat dengan pisau, tetapi ia dapat dirasa oleh pengakuan batin sendiri tentang wujudnya dan ia itu ialah suatu kejadian yang latifah rabbania atau yang dapat kita bahasakan dengan hati halus atau hati seni kejadian tuhan yang rohani. Hati ini berhubung rapat dengan kerja-kerja hati kasar tadi, perhubungan kerja diantara keduanya itu ialah suatu perkara yang tidak dapat diterangkan oleh otak doktor jenis manusia kerana hati batin umpama ini datang dari kejadian alam ghaib dan hati kasar adalah dari benda-benda alam kasar ini, bandingannya ialah hati batin itu laksana raja pemerintah dan hati kasar itu laksana raja tempat ia bertakhta dan anggota-anggota lahir umpama kaki, tangan dan sebagainya laksana rakyat jelata. Ia akan patuh kepada perintah raja, hati jenis ini tidak akan busuk, berulat dan tidak akan hancur buat selama-lamanya bila tubuh bercerai dengan nyawa (ralai). Dialah yang akan menemui alam akhirat, dialah yang merasa bahagia dan berasa celaka dunia dan akhirat. Dengan hati latifah rabania inilah maka hati kasar (jantung) itu dapat hidup dan berdenyut, ia mempunyai ta’aqul dan juga sifat-sifat ma’ani dari semenjak ia dijadikannya di alam arwah yakni sebelum ia bercantum dengan alam kasar ini. Ahli-ahli falsafah dan tassawuf adalah sependapat dan menakan hati jenis ghaib itu jauhar mujarat yakni ia bukan dari jenis benda-benda jirim atau ‘arad. Bahkan ia atau zat nya dapat berdiri sendiri dan terkaya daripada tubuh badan kasar, hati dengan makna yang kedua inilah hakikat kejadian manusia yang mempunyai tanggungjawab kepada tuhan didunia dan akhirat


Perkataan Roh Ada Dua Pengertian
Roh Tabi’i
Suatu kejadian wap atau gas yang keluar dari dalam hati kasar atau jantung yang berisi dengan darah hitam. Wap atau gas itu berjalan dengan lancarnya keseluruh bahagian urat saraf dalam rongga tubuh manusia. Bandingannya samalah dengan cahaya lampu dalam sebuah rumah, ia dapat menyamapaikan cahayanya keseluruh corok dalam rumah itu, roh macam inilah digelarkan oleh doktor-doktor didunia hari ini dengan nama istilahnya (roh) tetapi penulis lebih cenderung pengertian yang diistilahkan oleh doktor itu dapat dipadankan kepada istilah bahasa melayu (nyawa) jika logik demikian maka jadilah istilah pengertian doktor itu adalah sama dengan pengertian nyawa yang ada pada jenis haiwan yang tidak berakal ititu wap atau gas yang terjadi dari angin keluar masuk dari udara kedalam jantung dan paru-paru, padahal roh yang sebenar adalah roh dari kejadian ghaib bukan dari jenis benda angin atau sebagainya, roh makna yang pertama ini tidak bernilai sedikit pun disisi tuhan

Roh Makna Yang Kedua
Kejadian dari alam keanehan tuhan yang dibahasakan latifah rabbania iaitu serupalah dengan pengertian qalbu pada makna yang kedua tadi. Oleh itu, roh dan qalbu masing-masing dengan pengertian yang keduanya adalah sama pada hakikat dalam arti yang satu iaitu suatau kejadian tuhan yang seni atau halus (latifah rabbania). Roh pengertian yang kedua ini tidak dapat diertikan sama sekali jenis otak manusia dari jenis apakah dijadikan? Dan bagaimana diramuankan?

Allah telah berfirman bahawa...


Dan mereka lagi akan bertanya kepada engkau wahai Muhammad, hendaklah engkau jawab kepada mereka bahawa roh itu adalah urusan pekerjaan tuhan (Al Israa’: 85)

Perkataan nafsu ada dua pengertian
Nafsu Makna Yang Pertama
Suatu pengertian yang meliputi segala tabiat-tabiat marah, nafsu berahi dan syahwat dan termasuk juga sifat-sifat yang dikeji umpama hasad dengki, dendam kesumat, tamak haloba, riak, dan sebagainya. Sifat tersebut sama sahaja wujudnya pada kejadian binatang dan manusia, sedikit atau banyak tetapi ia tiada sama sekali pada kejadian malaikat. Sabda Nabi Muhammad S.A.W:

اَعَدَّى عَدَوِّكَ نَفْسُكَ الَّتِى َبيْنَ جَنْبَيْكَ
Ertinya: Sejahat-jahat musuh engkau ialah nafsu engkau yang terletak diantara dua lambung engkau. Maksudya hati engkau yang berhawa nafsu jahat dan dengan sebab inilah datangnya syarak atau agama Allah S.W.T menuntut setiap orang supaya mencuci dan mengawasinya setiap masa dan ketika



Nafsu Makna Yang Kedua
Suatu kejadian latifah rabbania sebagaimana huraian dalam pengertian yang kedua pada qalbu dan roh yang demikian tadi. Oleh itu, kalimah-kalimah qalbu, roh, dan nafsu bolehlah dipakai kepada satu hakikat latifah yang sama pada jenis kejadian manusia dan sangatlah jauh dengan makhluk-makhluk lain yang umpama binatang. Tetapi jika di’itlaq kan nafsu itu ghalib (kebiasaan) dipakai kepada nafsu yang jahat, nafsu jahat itu apabila digosok dan dicuci dengan sabun-sabun zikrullah dan diberus dengan berus tembaga mujahadah dan ikhlas dan disiram dengan air istighfar serta dipandu dan dipimpin oleh guru yang ahli maka sedikit demi sedikit akan terkikislah sifat karat kejahatan nafsu tadi, kemudian menunggu ia ketibaan warid atau nur dari Allah S.W.T dan kemudian ia akan berpeluang pula mengecap rasa penyaksian yang kita gelarkan ia dengan hakikat dan ma’rifah. Diwaktu itu, maka nafsu jahat tadi akan bertukarlah mendapat gelaran baru iaitu mutma’innah (nafsu yang tenang) dan teguh dari mendapat godaan syaitan, dengan itu berarti ia sudah masuk kedalam darjat permulaan wali kecil. Tetapi sebelum sampai kepada maqam nafsu mutma’innah (wali kecil) maka nafsu tadi tidak dapat tidak, mesti menempuh jalan tiga peringkat

Peringkat ammarah Namanya
Nafsu yang senantiasa suka dan berselera kepada kejahatan. Nafsu peringkat ini adalah sejahat-jahat dan sehina-hina nafsu dari nafsu peringkat-peringkat yang lain

Peringkat (lauwamah) Namanya
Nafsu yang kerap kali mengkritik diri sendiri apabila ia jatuh kedalam lembah angkara dosa, cepat-cepat ia taubat dan meminta ampun kepada Allah serta menyesal, nafsu ini tinggi sedikit daripada peringkat pertama

Peringkat mulhimah Namanya
Nafsu yang telah bersih dari segala kekotoran hati peringkat pertama dan yang kedua tadi, oleh itu ia selalu dapat ilham-ilham yang berguna dan luar biasa. Nafsu ini lebih tinggi daripada nafsu peringkat yang kedua

Perkataan akal juga ada dua pengertian
Akal dengan makna yang pertama ini ialah
Akal dengan tabiatnya dapat memikir dan mengetahui segala hakikat sesuatu

Akal dengan makna yang kedua ini ialah
Akal yang ‘alim dengan ilmunya dan ilmunya sebagai sifat bagi akal. Pengertian seumpama ini adalah sama dengan pengertian (latifah rabbania) sebagaimana yang telah dihuraikan tadi kerana tidak mungkin apa yang dimaksudkan dengan akal itu melainkan pengertian yang kedua pada perkataan qalbu dan roh itu jua. Sabda Nabi Muhammad S.A.W:

اَوَّلُ مَاخَلَقَ اَللهُ تَعَالَي اَلْعَقْلُ ثُمَّ قَالَ لَهُ اَقْبِلْ فَاَقْبَلَ ثُمَّ قَالَ اَفَاَدْبَرَ
Ertinya: Mula-mula yang dijadikan oleh Allah S.W.T ialah akal, kemudian berkata Allah S.W.T kepada akal berhadap olehmu, maka berhadap ia, kemudian berkata Allah S.W.T kepadanya pergi oleh mu maka jauh ia
Jadi, dengan huraian-huraian tadi, jelas kepada kita bahawa apa yang dimaksudkan dengan kalimah-kalimah qalbu, roh, akal dan nafsu yang berlain-lainan rupa bagaimana yang terdapat dalam hadith-hadith dan ayat-ayat Al-Quran itu adalah satu arti jua pada hakikatnya iaitu latifah rabbania yang dibahasakan kepada rohani jua, cuma yang berlainan ialah bentuk dan sebutan kalimah-kalimah jua kerana mengikut pandangan dan ‘iktibar dari segi perkembangan jua iaitu apabila ia kekal di dalam dzulmat syahwat dan maksiat, maka pada ketika itu dinamakan nafsu, apabila ia berasa gerun dan takut hendak melakukan maksiat dengan sebab terfikir bahawa perbuatan umpama itu suatau perkara yang dibenci Allah S.W.T dan masyarakat, maka diwaktu itu ia dinamakan (a’qad) apabila ia tenang dibawah peraturan cahaya taat, tetapi perasaannya senantiasa berbalak-balak dalam hal perkara tadbir kehidupan dunia. Maka ketika itu dinamakan (Qalbu) yang artinya berbalak-balak dan apabila ia tenang dan tetap berselera dengan Allah S.W.T serta dibukakan mata rohnya (basirah) dan disyuhudkan nur aslinya maka pada ketika itu ia dinamakan (Roh). Disana terdapat pula (Sir namanya) iaitu apabila ia (nafsu) sudah bersih dari tarikan tabiat jahat hingga terjadi ia sebagai rahsia dan sir semata-mata, maka diwaktu itu dinamakan (Sir) tetapi semua nama-nama istilah itu tidak lari dari satu hakikat jua iaitu (latifah rabbania) namanya. Inilah dia latifah rabbania satu daripada rahsia-rahsia yang datang dari alam ghaib Allah S.W.T. Firman Allah S.W.T yg ertinya

Katakanlah wahai Muhammad roh itu satu daripada urusan rahsia-rahsia alam tuhan yang ghaib (Al Israa’: 85)
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Isnin, 18 Oktober 2010

TAUBAT DI PINGGIRAN HATI

Ketika kita sedang membaca tulisan ini, apakah dosa terakhir yang telah kita buat sebelum ini? dalam masa sesaat, seminit, sejam, sehari, seminggu, sebulan dan seterusnya sebelum ini, apakah kita telah melaluinya tanpa sebarang dosa pun yang terpalit di hati? Hakikatnya, kita semua pasti telah melakukan dosa, daripada sekecil-kecilnya hinggalah sebesar-besarnya. Ya, setiap bani Adam itu pasti melakukan dosa, sebaik-baik orang berdosa ialah mereka yang bertaubat. Persoalannya, adakah kita tergolong di kalangan sebaik-baik orang yang berdosa?

Sehebat mana maksiat yang kita lakukan, kita pasti membencinya tatkala kita kembali merenung dan bermuhasabah sendirian. Sepuas mana hati itu merasa dengan dosa yang kita lakukan, pasti ada tersudut perasaan benci, dan menyesal yang teramat sangat atas apa yang telah kita lakukan. Itulah fitrah yang telah Allah ciptakan dalam diri kita. Bukannya kita tidak merasa menyesal, tapi kita selalu menolak rasa penyesalan dan masih terus memenangkan kemaksiatan. Kita ingin bertaubat dengan sebenar-benarnya, namun perasaan ingin bertaubat itu tersisih di pinggiran hati.

Pun begitu, Allah memahami kita lebih daripada kita memahami diri sendiri. Allah itu terlalu besar pengampunannya buat hamba-hamba-Nya. Namun, kita selalu bongkak dan merasa bahawa dosa kita itu lebih besar daripada rahmat Allah dan tak mungkin terampun. Sombong, tidak mahu kembali kepada Allah. Lalu kita berputus asa daripada menagih keampunan dan Rahmat Allah kerana dibohongi perasaan sendiri, dipalingkan oleh syaitan, dikuasai oleh ego yang tidak selayaknya bagi kita. Kita mengeluh sendirian, “ah, aku terlalu berdosa, tak mungkin aku dapat kembali ke jalan yang lurus”, seolah-olah kita itu lemah dan patut dikasihani, namun sebenarnya kita itu sombong dan angkuh terhadap Allah! Sedarkah kita?

Lalu kita terus mengikuti dosa dengan dosa, sedangkan Rasulullah berpesan:

“Bertakwalah kamu kepada Allah di mana sahaja kamu berada, dan iringilah kesalahan kamu dengan kebaikan, nescaya kebaikan itu akan menghapuskan kesalahan tersebut dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi)

Jelas bahawa seorang hamba itu tidak dapat lari daripada tergelincir ke lembah maksiat dan dosa, namun dia juga sentiasa dialu-alukan oleh Allah untuk memohon ampunan dan kembali taat. Maka tatkala kita merasakan bahawa kitalah yang paling berdosa dan terlalu besar maksiat yang kita lakukan, kita juga harus sedar bahawa tatkala itu, kitalah yang paling wajib untuk kembali ke pangkuan Ilahi, bertaubat sepenuh hati. Ya, taubat itu bagi seorang Mukmin bukannya satu pilihan, tapi satu kewajipan kerana dosa itu sesuatu yang tidak dapat dielakkan, besar mahupun kecil.

Itu satu sudut pandang buat mereka yang berdosa, agar kita tidak terjerumus ke dalam tipu daya syaitan yang menghalang kita daripada menagih keampunan Allah biar sebesar mana dosa kita. Jangan biarkan taubat itu tersisih di pinggiran hati, lantas hilang sebelum sempat ia memasuki hati. Namun, dalam satu sudut yang lain, tidak harus kita berangan-angan akan Rahmat Allah lantas selesa dengan berbuat dosa. Kita memujuk hati dengan mengatakan, “Allah itu kan Maha Pengampun, jadi tak ada masalah berbuat dosa berkali-kali.” Anggapan yang sebegini akan menjerumuskan kita lebih jauh ke dalam lembah kemaksiatan sehingga semakin sukar untuk kita kembali.

Maka, jangan tunggu dosa itu bertampuk dan semakin menggelapkan hati. Tatkala kita terdetik untuk bertaubat, teruskanlah taubat itu dan jangan lengah-lengahkan atau tangguhkan. Setiap kali kita tergelincir, bertaubatlah. Allah tak mengira berapa kali kita sudah melakukan dosa tersebut, tetapi Allah pasti menerima taubat setiap hamba-Nya yang ikhlas dan lahir daripada sudut hati yang sedar akan kekuasaan Allah.

Jangan biarkan taubat itu tersisih di pinggiran hati, masukkan ia ke dalam hati dan laluilah jalan yang diredhai Allah. Mudah-mudahan Allah tidak menyisihkan kita di hari perhitungan di pinggiran Neraka, bahkan di jurang api neraka. Na’udzubillah!

“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti keinginannya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, kerana manusia diciptakan (bersifat) lemah.”

(An-Nisaa’: Ayat 27-28)
tenkiu kt kekawan yg sudi membce entry kt cni..like klo ske bce

Copyrigt@Segala Yang Tercatat diatas adalah untuk Renungan Bersama